Mamasa, Global Terkini- Sikap Kepala Desa Masuppu, Kecamatan Pana’, Kabupaten Mamasa, menuai sorotan tajam. Di tengah instruksi Bupati Mamasa terkait himbauan Jumat Bersih dan gotong royong, Desa Masuppu justru memperlihatkan wajah sebaliknya, jalan desa tertimbun longsor, dibiarkan tanpa penanganan.
Hal ini menyebabkan akses kendaraan roda dua lumpuh total. Ironisnya, kondisi ini baru tersentuh saat Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, melakukan kunjungan ke desa tersebut.
Mobil yang ditumpangi Bupati bersama rombongan tak mampu melintas akibat jalan yang tertutup. Alih-alih mendapat sambutan kesiapsiagaan pemerintah desa, rombongan justru harus turun tangan sendiri membersihkan jalan demi melanjutkan perjalanan.
“Harus kita gotong royong dulu kerjakan ini agar kita bisa lewat,” kata Welem Sambolangi, Minggu 14 Desember 2025.
Pernyataan itu bukan lagi ajakan, melainkan cerminan kekecewaan. Instruksi gotong royong yang mestinya dijalankan pemerintah desa, justru harus diperagakan langsung orang nomor satu di Mamasa.
Lebih memprihatinkan, Kepala Desa Masuppu, Simon, yang hadir di lokasi, tidak terlihat ikut serta. Ia hanya berdiri menyaksikan Bupati dan rombongan membersihkan jalan. Sikap pasif ini dinilai mencederai etika kepemimpinan di tingkat desa.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah, kepala desa semestinya menjadi garda terdepan merespons perintah dan kebijakan bupati. Ketidakpedulian ini bukan sekadar soal jalan tertimbun longsor, melainkan cermin lemahnya komitmen pelayanan publik.
Ketika bupati harus membersihkan jalan desa, sementara kepala desa hanya penonton, maka yang dipertaruhkan bukan hanya wibawa pimpinan daerah, tapi juga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa itu sendiri.













