Bone, Global Terkini- Gelombang duka menyelimuti Indonesia pasca bencana alam yang melanda wilayah Sumatera dan Aceh pada 26 November 2025 lalu. Bencana tersebut menelan korban jiwa serta menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit, mengundang keprihatinan mendalam dari seluruh rakyat Indonesia.
Duka itu tak hanya dirasakan masyarakat di wilayah terdampak, namun juga menggema hingga ke Sulawesi Selatan. Seluruh kabupaten dan kota bergerak melakukan aksi kemanusiaan melalui penggalangan dana sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Di Kabupaten Bone, semangat solidaritas tampak begitu nyata. Pemerintah daerah bersama berbagai komunitas kemanusiaan bahu membahu melakukan pengumpulan donasi. Ada yang turun langsung ke jalan, ada pula yang menyebarkan selebaran ajakan berbagi kepada masyarakat luas.
Salah satu komunitas yang turut bergerak cepat adalah Komunitas Gerakan Pelayan Santri (GPS) Bone. Begitu kabar bencana diterima, seluruh pengurus langsung berinisiatif menggalang bantuan demi meringankan beban saudara-saudara mereka di Sumatera dan Aceh.
Sekretaris GPS Bone, Armindah Gusmitasari, menegaskan bahwa tragedi ini tidak boleh dibiarkan menjadi sekadar angka dalam pemberitaan. Kepedulian nyata harus diwujudkan melalui aksi konkret.
“Kami turut prihatin dengan bencana yang dialami oleh saudara kita yang ada di Sumatera dan Aceh, oleh karenanya kami dari GPS bergerak mengajak seluruh sahabat dan keluarga untuk ikut mengambil bagian meringankan beban saudara kita disana, berapapun itu sangat berarti buat mereka, untuk seluruh masyarakat Kabupaten Bone kami mengajak mengambil bagian untuk berdonasi, kami membuka rekening GPS untuk bisa digunakan dan untuk disalurkan ke Sumatera dan Aceh,” jelasnya.
Gerakan ini diharapkan mampu mengetuk hati masyarakat Bone dan sekitarnya untuk bersama-sama menyalurkan bantuan. Di tengah derita yang melanda sebagian negeri, kepedulian menjadi jembatan kemanusiaan yang menyatukan Indonesia dari barat hingga timur.













