News

Pedagang Pasar Rakyat Pallime Keluhkan ‘Pungli’ Kepala Desa

988
×

Pedagang Pasar Rakyat Pallime Keluhkan ‘Pungli’ Kepala Desa

Sebarkan artikel ini

Bone, Globalterkini.com – Sejumlah pedagang yang menempati lost di ‘Pasar Rakyat Pallime’ Desa Pallime, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengeluhkan adanya pungutan dana senilai 5.000.000 rupiah untuk pembayaran sewa lost, oleh oknum Kepala Desa Pallime, Isnaeni.

Aksi oknum Kepala Desa Pallime tersebut, disinyalir sebagai tindakan pungutan liar (Pungli) yang tidak memiliki aturan jelas. Akibatnya, sejumlah pedagang kecil yang menempati lost di pasar itu, merasa gerah dan tidak nyaman, lalu melapor kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Latenri Tappu. Hal itu dikatakan oleh ketua umum LSM Latenri Tappu, Samsul saat berkunjung di kantor redaksi globalterkini.com, Minggu 15 September 2019.

“Laporan masyarakat pedagang ini sudah kita tindak lanjuti dengan melakukan investigasi. Ditemukan fakta lapangan jika keluhan terkait adanya pungutan sejumlah uang kepada para pedagang yang menempati lost di Pasar Rakyat Pallime, memang benar adanya. Uang yang diminta oleh oknum kepala desa, sebesar ‘lima juta rupiah’ sebagai sewa lost dipasar rakyat pallime” ujar Samsul.

Baca Juga :   Demo Kantor DPRD Bone, Mahasiswa: Dewan Pembunuh Rakyat

Menurut keterangan masyarakat pedagang, kata Samsul, penagihan dilakukan oleh salah seorang kerabat oknum kepala desa bernama ‘Nurlela’. Lalu uang itu dibagi, masing-masing dua juta rupiah diberikan kepada oknum kepala desa, dan tiga juta diserahkan kepada Nurlela. Bahkan, beberapa pedagang mengakui jika oknum kepala desa kerap kali melakukan penagihan sendiri kepada para pedagang. Jelas Samsul.

Oleh sebab itu, peristiwa dugaan pungli ini akan segera dilaporkan ke pihak aparat penegak hukum untuk disikapi dan ditindak lanjuti. Beberapa narasumber yang sudah dimintai keterangannya oleh Mus Muliadi, selaku kordinator lapangan LSM Latenri Tappu, siap memberikan kesaksian dihadapan polisi jika diperlukan. Dokumentasi wawancara dalam bentuk visualisasi sebagai bukti kami, tercatat dua pedagang yang menjadi narasumber masing-masing Nurcaya dan Hj. Rosmania. Kata Samsul.

Baca Juga :   Karmila Bantah Pukul Mantan Suami Hingga Masuk Rumah Sakit

Diketahui, Pasar Rakyat Pallime baru-baru ini selesai direhabilitasi, bersamaan dengan 16 pasar tradisional lainnya. Yaitu, Pasar Bakke Kecamatan Barebbo, Pasar Lipudange Kecamatan Bengo, Pasar Arasoe Kecamatan Cina, Pasar Pattiro Kecamatan Dua Boccoe, Pasar Nusa Kecamatan Kahu, Pasar Benteng Kecamatan SIbulue, Pasar Barangeng Kecamatan Cenrana, Pasar Sentral Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat, Pasar Tokaseng Kecamatan Tellu Siattinge, Pasar Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur, Pasar Pallime Kecamatan Cenrana, Pasar Buareng Kecamatan Sibulue, Pasar Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur, Pasar Tobenteng Kecamatan Amali dan Pasar Lalebbata Kecamatan Lamuru.

Baca Juga :   Wagub Sulsel Hadiri Panen Raya Kedelai di Bone

Enam belas pasar tradisional ini merupakan usulan musrembang tahun 2016, dibahas dan di desain tahun 2017 kemudian dikerjakan ditahun ini (2019) dengan serapan anggaran APBD sekira 1 miliyar rupiah. Sementara itu, penerangan lampu jalan Pasar Rakyat Pallime, mendapat alokasi anggaran dana desa (DD) senilai kurang lebih seratus juta. (Redaksi)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *