KhazanahPeristiwaRagam

Banjir Bandang Melanda Kolaka Utara

444
×

Banjir Bandang Melanda Kolaka Utara

Sebarkan artikel ini

KOLUT,GLOBALTERKINI.COM- Banjir bandang melanda Lasusua, ibu kota Kabupaten Kolaka Utara. Air bah yang tiba tiba datang melanda, merendam sejumlah ruas jalan dan pemukiman penduduk. Terutama yang berada di Kelurahan Lasusua, Desa Watuliwu dan Desa Ponggiha. Ketinggian air diperkirakan mencapai 50 cm hingga 100 cm. Hingga pukul 01.30 dini hari, air mulai surut. Namun material yang terbawa banjir, menumpuk dibeberapa titik. 
Informasi warga yang di peroleh globalterkini.com menyebut, jika air tiba tiba saja meluap. Padahal intensitas hujan tidak terbilang ektrim. Itupun hanya sebentar kemudian reda. Diperkirakan sumber banjir tersebut berasal dari hulu sungai yang ada di dusun Ulukalo, Desa Watuliwu, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara. Kata Satna, salah satu warga Desa Watuliwu, yang di konfirmasi via telepon, jumat malam 30 Maret 2018. 

Baca Juga :   Wakil Bupati Buka Latihan Gabungan Pramuka Se-Kabupaten Sergai
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Ramsa Ramli, mengatakan “diperkirakan air bah yang meluap secara tiba tiba, bersumber dari hulu sungai Ulukalo yang ada di Desa Watuliwu. Kemungkinan intensitas hujan di bagian hulu sangat ekstrim, sehingga menyebabkan air meluap dan menghayutkan sekian banyak material” ujar Ramsa yang berada di lokasi kejadian saat di konfirmasi, Jumat malam (30/3)
Sekitar pukul 22.00 tadi, sambung Ramsa, air mencapai ketinggian hingga 100 cm. Namun beberapa jam kemudian, air mulai surut hingga lutut orang dewasa. Sementara itu, saat ini material banjir berupa pohon, dahan, ranting dan sampah, masih menumpuk dan menutup badan jalan serta pemukiman penduduk dalam area. Katanya
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti, apakah ada korban jiwa atau kerusakan rumah penduduk. Informasi yang diperoleh dari beberapa sumber juga menyebut, Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman, tertahan dilokasi saat menuju ke titik vital terjadinya bencana. 
Penulis : Asri Romansa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *