Bone, Globalterkini.com – Terkait pemberitaan globalterkini.com “SDN 301 Cinennung Rusak Berat, Dana BOS Diduga Salah Peruntukan” edisi Rabu 18 September 2019, Merdi, S.Pd, kepala Sekolah Dasar Negeri 301 Cinennung, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, membantah soal adanya dugaan-dugaan tersebut. Klarifikasi langsung dilakukan kepada globalterkinin.com melalui sambungan telepon. Jumat, 20 September 2019.
Menurut Merdi, apa yang disebutkan oleh LSM Latenri Tappu, dugaan dana BOS salah peruntukan, sebahagian besar keliru dan tidak benar. Termasuk komentar salah satu narasumber sebagai tenaga pendidik disekolah tersebut pun dibantah oleh Merdi. “Pak Amir itu tidak tahu persis soal pengelolaan dana BOS. Termasuk tenaga guru honor yang disebutkan hanya 4 orang, padahal ada 6 orang honor yang digaji melalui dana BOS. Selain 3 orang tenaga pendidik, ditambah tenaga perpustakaan, tenaga operator dan penjaga sekolah”. Ujar Merdi.
Mengenai pemberian honor kepada tenaga honorer, lanjut Merdi, tidak boleh melebihi dari 15 persen, berdasarkan petunjuk teknis pengelolaan dana BOS. Dari 15 persen tersebut, 1.416.000 rupiah, dibagi 6 kepada tenaga honor. Berarti mereka hanya mendapatkan 236.000 rupiah per orang, setiap triwulan. Bagi tenaga honor yang punya kegiatan diluar jam kerja, dicukupkan hingga 300.000 rupiah. Sebab dana BOS yang kami terima per triwulan, hanya senilai 9.440.000 rupiah, dari sekira 60 orang jumlah murid. Jadi tidak benar disebutkan jika jumlah murid 60 orang, kemudian dana BOS yang dibayarkan untuk 80 murid. Mengenai murid yang belajar disekolah ini, itupun pluktuatif. Kadang 60 orang, kadang hanya 58 orang, disebab mereka ikut orang tuanya untuk bekerja, seperti memetik cengkeh misalnya. Jadi dana BOS yang kami kelolah itu hanya sekira 56.600.000 rupiah per tahunnya. Jelas Merdi
Menyinggung soal adanya beberapa kerusakan yang disebut tidak mendapat alokasi dana BOS untuk perbaikan ringan, Merdi mengatakan, untuk pembangunan pagar sekolah misalnya, itu tidak ada dalam petunjuk teknis untuk di anggarkan. Termasuk soal atap seng yang disebut sudah bocor dan rusak, kenyataannya itu masih bagus dan tidak bocor. “ada beberapa item pekerjaan yang kita anggarkan dari dana BOS seperti, papan nama sekolah, wc sekolah dan jalan masuk gerbang sekolah. Itu semua adalah bangunan yang kami anggarkan dari dana BOS. Bahkan pengelolaan dana tersebut kami buatkan papan pengumuman dan ditempel disalah satu ruang agar dapat dilihat”. Urai Merdi
Disebutkan pula, terkait rusaknya SDN 301 Cinennung, sebenarnya sudah beberapa kali dijanjikan untuk dibangun. Bahkan sudah empat tahun berturut-turut dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan (musrembang). Mudah-mudahan di tahun 2020 akan datang, rencana tersebut sudah dapat dilaksanakan. Kata Merdi kepada globalterkini.com. (Redaksi)