BudayaEkonomiKhazanahNewsPendidikanPeristiwaPolitikRagam

Desa Watuliwu Dicanangkan Jadi Desa ‘Cantik’ Dalam Program Satu Data Indonesia

880
×

Desa Watuliwu Dicanangkan Jadi Desa ‘Cantik’ Dalam Program Satu Data Indonesia

Sebarkan artikel ini

Kolaka Utara, Global Terkini – Terdapat empat Desa dan satu kelurahan yang berkedudukan dalam wilayah ibukota kabupaten Kolaka Utara, yakni desa Watuliwu, desa Tojabi, desa Ponggiha, desa Patowanua dan kelurahan Lasusua. Desa Watuliwu, kecamatan Lasusua kabupaten Kolaka Utara tahun ini (2023-red) berhasil meraih juara pertama dalam lomba desa tingkat kabupaten dan mewakili Kolaka Utara di tingkat propinsi. Dalam waktu dekat ini menunggu hasil keputusan lomba ditingkat propinsi Sulawesi Tenggara.

Namun ada hal yang menarik, yaitu Desa Watuliwu akan dicanangkan sebagai desa Cinta Statistik (Cantik) dalam program Satu Data Kolaka Utara. Berdasar pada Peraturan Presiden (Perpres) nomor 37 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, Desa Watuliwu menjadi desa ketiga yang akan melaksanakan program ini sejak 2021 lalu, dimana desa Lambuno dan desa Lapasi-pasi di anggap belum berhasil. Hal itu di ungkapkan oleh kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Kolaka Utara, Sidik, SE.,MM saat ditemui diruang kerjanya. Senin 7 Agustus 2023.

“Tahun 2021 kita coba di desa Lambuno dan tahun 2022 di Desa Lapasi-pasi, namun kedua-duanya ini belum berhasil. Mudah-mudahan desa Watuliwu ini berhasil kita bina. Kami sudah menghadap dan kordinasi sama sekda, asisten, camat dan kepala desa untuk meminta kekuatan pelaksanaan program tersebut.” Kata Sidik

Baca Juga :   Gerbong Mutasi Pejabat Eselon II Pemkab Bone Kembali Bergerak

Dijelaskan, “Desa Cantik itu, desa cinta statistic. Artinya aparat desa akan kita literasi agar paham tentang data. Kita akan ajarkan bagaimana memperoleh data yang mereka butuhkan untuk kemudian di verifikasi dalam rangka mempercepat penuntasan angka kemiskinan. Jadi bagaimana mendapatkan dan memampaatkan data yang berhubungan dengan kemiskinan. Karena ini program pemerintah, tahun 2024 itu angka kemiskinan itu harus nol. Untuk itu semua data yang ada akan kita coba di instansi-instansi supaya semua data ada. Semua kebutuhan data oleh pengguna, baik dinas atau lembaga, sudah ada disitu. Intinya kita akan bina mereka bagaimana mengumpulkan, mengolah dan menganalisanya. Kemudian dari data yang ada kita akan menghimbau semua dinas yang punya program untuk diberdayakan agar ada perubahan status sosial ekonomi. Jadi semua instansi terkait kita libatkan bagaimana mengurai masalah di desa melalui data yang valid dan akurat. Misalnya bagaimana menyelesaikan masalah pendidika, masalah kesehatan dan kemiskinan dengan melibatkan instansi terkait melalui data yang lengkap dan sudah terverifikasi. Jadi ketika data tersebut dibutuhkan, ada di desa, dikecamatan bahkan sampai di kabupaten. Ini yang imaksud desa cantik atau desa Cinta Statistik.” Ujarnya.

Baca Juga :   Sergai Tuan Rumah KTNA Tingkat Provsu 2019

Lanjut dikatakan, desa yang sudah dibina nantinya akan menjadi rujukan atau percontohan disemua desa. “Desa Watuliwu ini baru akan kita canangkan bersamaan engan peresmian kantor baru kami. Di Sulawesi Tenggara, cuma ada enam desa yang akan mewakili daerahnya ke tingkat Nasional. Yaitu, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Selatan, kota Kendari, Buton dan Buton Utara. Untuk desa Watuliwu, mewakili Kolaka Utara di tingkat Nasional dalam Program Satu Data Indonesia. Selama ini secara nasional, dari dulu sampai sekarang data itu amburadul. Sehingga kadang muncul permasalahan atau salah sasaran ketika ada bantuan pemerintah akibat data yang tidak valid,atau tidak akurat. Olehnya itu, melalui program ini maka secara nasional semua kabupaten satu data dari desa. Kita melakukan pembinaan sektoral berdasarkan perpres 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia. Supaya data tidak tumpang tindih, tidak terduplikasi, maka yang mengeluarkan data hanya satu yaitu BPS. Kita hanya berhak mengeluarkan data makro. Tetapi data sektoral atau mikro, masing-masing instansi. Desa kan sektoral, makanya kita bina desa supaya mereka paham tentang data, apa mampaatnya data, memverifikasi data dan program apa yang bisa dipakai untuk perencanaan. Harapan kita, setelah berhasil kita bina satu desa, ini bisa berkelanjutan dan diikuti oleh desa lain. Sehingga nanti bisa terwujud di Kolaka Utara, Satu Data Dari Desa.”Tandas nya..

Baca Juga :   Menelusur Jalan Panjang Mediasi Ganti Rugi Lahan Tambang di Potoa

Kepala Desa Watuliwu, Marzuki, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program tersebut. “kami siap saja, yang penting kami bisa dibimbing sampai benar-benar memahami program ini. Kesediaan desa Watuliwu sudah diminta oleh statistic untuk mengikuti program desa cantik, dan kami bersedia sepanjang mau dibina dan di damping hingga benar-benar mengerti. Apalagi mengenai data, pasti ada perbedaan antara data desa dengan data statistik. Ini perlu dicemati yang mana lebih akurat untuk kita pedomani nantinya.” Ujar Marzuki

Melirik geliat pembangunan dan penataan desa Watuliwu, menampakkan progres yang sangat signifikan sejak kepemimpinan Marzuki sebagai kepala desa. aktivitas masyarakat tampak lebih bergairah. Beberapa sektor pertanian dan pembangunan inprastruktur mulai digalakkan, sepertinya gerbong perekonomian desa Watuliwu mulai bergerak semakin maju sebagai wilayah yang berada ditengah-tengah kota Lasusua.

Asri Romansa   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *