BudayaEkonomiHukrimKhazanahNewsPendidikanPeristiwaPolitikRagam

Kades Tomposeng Geram, Merasa Ditipu Wartawan Muntaber

1229
×

Kades Tomposeng Geram, Merasa Ditipu Wartawan Muntaber

Sebarkan artikel ini

Bombana, Global Terkini – Mengulik keberadaan sejumlah desa yang berada di pelosok-pelosok, terkait pengelolaan ADD/DD dalam membangun Desa, ditemukan banyak kejanggalan. Diduga kuat, dana yang dikelola oleh kuasa pengguna anggaran di Desa lebih banyak menguap, sehingga belum memenuhi ekspektasi masyarakat atau belum maksimal. Bahkan dari hasil penelusuran sekian banyak Desa pelosok disejumlah Kabupaten, bangunan yang harusnya padat karya melalui dana Desa ini, kualitasnya sangat rendah. Akibatnya, kondisi bangunan seperti rabat beton jalan tani, jalan Desa, drainase, plat deker atau jembatan rusak berat. Padahal penggunaannya belum cukup lima tahun. Bahkan ada yang belum setahun digunakan sudah rusak. Demikian di ungkapkan sejumlah nara sumber dari desa itu sendiri.

Ironisnya, kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang mengaku wartawan untuk meminta sejumlah uang, dengan modus operandi yang berbeda. Dengan alasan melakukan tugas kontrol, para oknum wartawan muncul tanpa berita (muntaber-red) ini menawarkan peliputan khusus atau iklan. Setelah mendapat sejumlah uang, oknum-oknum wartawan yang tidak jelas medianya ini pun menghilang dan tidak menerbitkan penawaran tersebut.

Baca Juga :   Sekda Beri Penghargaan ASN Purnabakti, Berharap Kontribusi Untuk Daerah

Terkait hal itu, kepala Desa Tomposeng, kecamatan Tontonunu, kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rahman Usman meradang saat dikunjungi kediamannya oleh Global Terkini. Dirinya merasa ditipu mentah – mentah oleh oknum yang mengaku wartawan. Saat diklarifikasi soal nama dan media dari mana oknum wartawan tersebut, ia mengaku tidak tahu. “yang jelas, satu orang nya gonrong dan satunya lagi bertatto”. Tukas Rahman dengan nada penuh emosi.

Dikatakan “sudah beberapa kali wartawan itu datang menawarkan peliputan atau iklan. Kami disuruh membayar dengan nilai tertentu, tapi iklan maupun berita yang dijanjikan tidak pernah diterbitkan. Pernah juga isteri saya dimintai sejumlah uang dengan alasan saya yang suruh, sampai sekarang oknum tersebut tidak pernah muncul lagi ketusnya

Baca Juga :   AKEN Kembali Gelar Pameran Indonesia Sustainable Procurement Expo 2023

Kalimat yang kurang beretika pun keluar dari mulut Rahman “sampai sekarang saya masih cari itu wartawan. Saya benar – benar kesal ulahnya. Kapan – kapan saya temukan, akan saya kasi bagian nya. Pokoknya, dengar kabar saja”. Ujarnya geram.

Dia juga mengatakan “kalau mau cari – cari celah kesalahan, silahkan datang ke mantan kepala Desa. Disitu banyak kesalahan yang bisa kamu temukan. Selama tiga periode dia menjabat kepala desa, tidak ada yang Nampak pekerjaannya. Kalaupun ada, itu sudah rusak berat. Sedangkan barang inventaris desa yang diserahkan ke saya hanya tiga. Yaitu, motor yang sudah rusah, satu unit laptop dan satu stempel”. Jelasnya.

Baca Juga :   Muballigh Kolut Bentuk Forum Komunikasi Da'i Madani

Terpisah, mantan kepala Desa Tomposeng, Sukirman, saat dikonfirmasi soal penyataan itu, tidak membantah. “memang betul kalau soal inventaris desa yang saya serahkan cuma itu. Motor, laptop dan stempel. Tapi kalau soal pembangunan desa, dia pasti lebih tau. Sebab dia juga terlibat sebagai Kaur Pemerintahan disaat saya kepala desa. Mengenai kondisi bangunan pisik yang sudah rusak seperti yang dia maksud, saya kira itu wajar. Apalagi bangunan pisik itu sudah lama. Ada waktu pemakaian tertentu pisik itu mengalami kerusakan”. Pungkas Sukirman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *