HukrimNewsPendidikanPeristiwaPolitik

Kalah Dalam Pilkades, Lapangan Sepak Bola Beralih Pungsi Jadi Kebun Jagung

886
×

Kalah Dalam Pilkades, Lapangan Sepak Bola Beralih Pungsi Jadi Kebun Jagung

Sebarkan artikel ini

BONE, Globalterkini.com – Lapangan sepak bola Desa Ajangpulu, yang terletak di dusun Pao, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, kini beralih pungsi menjadi kebun jagung. Padahal lapangan tersebut pernah dipungsikan oleh masyarakat untuk olahraga bola sepak. Bahkan, lapangan ini pernah dibenahi dan dipasang tiang gawang dengan menggunakan Dana Desa (DD) senilai 84 juta lebih, dimasa jabatan Ali Wardana selaku kepala Desa Ajangpulu periode 2014 – 2019.

Beralihnya lapangan ini menjadi kebun, berawal dari moment Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di awal 2019 lalu. Dimana Ali Wardana, kembali mencalonkan diri sebagai calon kades petahana di periode kedua, namun kalah. Kecewa dengan kekalahannya, Ali Wardana kemudian menanami jagung di lapangan sepak bola tersebut.

Baca Juga :   Tidak Jujur Dari Awal Salah Satu Alasan DLH Bone Tolak Tambang di Wollangi

Hal itu mengundang reaksi sejumlah aparat desa dan tokoh masyarakat Desa Ajangpulu. Pertemuan yang digelar untuk mencari jalan keluar permasalahan pun menemui jalan buntu. “kita sudah melakukan rapat dan mengundang mantan kepala desa, agar ada penyelesaian terkait lapangan sepak bola yang dijadikan lahan kebun. Namun sampai sekarang belum ada penyelesaiannya” ujar sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ajangpulu, Amri.

Sementara itu, mantan kepala desa Ajangpulu, Ali Wardana, ditemui dikediamannya, Selasa 20 Agustus 2019, bersikeras untuk mempertahankan lahan tersebut dengan alasan bahwa lapangan itu adalah miliknya. Ditanya soal dana desa yang digunakan untuk pembenahan lapangan itu, enteng Ali Wardana menjawab “kan sudah mi digunakan selama 3 tahun. Yang jelas, lahan itu akan saya pertahankan, karena saya beli dengan uang pribadi saya” kata Ali Wardana sambil memperlihatkan selembar copy sertifikat Hak nomor 84 dengan nomor surat ukur 896 tahun 1988, atas nama Mandusini bin Sammeng

Baca Juga :   BerAmal Solusi untuk Masalah Bone

Terkait, ketua Apdesi Kabupaten Bone, Andi Mappakaya yang dikonfirmasi soal ini, mengatakan belum mengetahui soal tersebut. “bahkan belum pernah ada penyampaian secara lisan dari kepala desanya yang baru-baru ini terpilih. Padahal sudah beberapa kali bertemu tapi tidak pernah disampaikan” ujar Andi Mappakaya melalui sambungan telepon.
Penulis : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *