JAKARTA, GLOBALTERKINI.COM- Sejumlah aksi mengejutkan terjadi jelang bulan suci Ramadhan 1439 H, diawali aksi narapidana terorisme di Mako Brimob beberapa waktu lalu dan terbaru, ledakan bom tiga Gerereja di Surabaya, Minggu 13 Mei 2018.
Secara tak langsung, rangkaian kejadian tersebut menunjukkan bahwa radikalisme mengatasnamakan agama kini sangat memprihatinkan.
Mencermati hal tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam dan mengutuk keras segala tindakan terorisme, apapun motif dan latar belakangnya.
Menurut PBNU segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Bukan hanya Islam yang mengutuk segala bentuk kekerasan, bahkan tak satu pun agama di dunia ini membenarkan cara kekerasan dalam kehidupan.
PBNU juga menyampaikam rasa bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang dialami, sekaligus menyampaikan segala yang terjadi merupakan suratan takdir yang harus diterima dengan sikap kedewasaan, lapang dada, ketabahan dan kesabaran.
Dukungan penuh bahkan diberikan PBNU dalam upaya aparat keamanan mengusut cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu peristiwa tersebut.
Selain itu, PBNU mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersatu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan dan menolak segala bentuk kekerasan. Ia juga meminta jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera melaporkan ke aparat keamanan, karena sejatinya segala hal yang mengandung kekerasan sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam dan agama apapun.
PBNU juga mengimbau warga NU senantiasa meningkatkan dzikrullah dan berdoa untuk keselamatan, keamanan, kemaslahatan, dan ketenteraman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Juga meminta semua pihak untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini, termasuk dengan tidak ikut menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa tersebut.
Nahdlatul Ulama (NU) pun mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas serta cepat terkait penanganan dan isu terorisme radikalisme.
“Langkah ini harus ditempuh sebagai bagian penting dari upaya implementasi dan kewajiban Negara untuk menjamin keamanan hidup warganya. Dan apapun motifnya, kekerasan, radikalisme, dan terorisme tidak bisa ditolerir apalagi dibenarkan, sebab ia mencederai kemanusiaan” Ungkap ketua umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj didampingi Sekretaris Jenderal DR Ir H A. Helmy Faishal Zaini. (Release)
Editor : Indra Mahendra