Tanjung Beringin, Global Terkini.Com – Bupati Serdang Bedagai, Ir. H. Soekirman, hadir dalam acara Ngunduh Mbok Sri atau Wiwit Pantun Pertama, dirangkai dengan Paguyuban Bedah Budaya Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2019. Acara ini dilaksanakan di Dusun Satu, Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu 06 Februari 2019
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Sergai, Jabal Nur, Camat Tanjung Beringin, Muhammad Fahmi, mewakili Forpimda Sergai, Dimas Tri Adji selaku tokoh pemuda serta di ikuti ratusan masyarakat jawa yang bermukim di Kabupaten Sergai.
Di sela-sela acara, Bupati Sergai menyempatkan diri memberi nama sebuah jalan, tepat di depan acara tersebut terselenggara, dengan nama Dewi Sri. Nama jalan Dewi Sri ini diyakininya oleh sebahagian masyarakat Indonesia sebagai dewi padi, dengan harapan mempermudah masyarakat yang hendak berkunjung ke tempat tersebut.
Dalam bahasa jawa, Bupati Soekirman menyampaikan, “Alhamdulillah, kini jalan menuju ke Desa ini sudah lebih baik. Namun di balik jalan yang baik, banyak tugas kita selaku orang tua untuk mengontrol anak anak kita agar tidak terbuai dengan jalan yang baik itu dalam mengendarai kendaraan bermotor.
Jalan menuju kesini merupakan jalan desa yang berkapasitas hanya 8 Ton dengan klasifikasi kelas tiga. Jadi, kepada Pemerintahan desa agar membuat aturan penggunaan jalan dan pengawasan terhadap tonase yang melintasi jalan tersebut agar nantinya dapat bertahan lebih lama” Ujar Soekirman
Di tambahkan, sebagai orang tua, kita wajib mengawasi anak anak kita dari jerat Narkoba yang dapat menghancurkan masa depan generasi penerus bangsa. Selain itu, kita panjatkan puji syukur atas panen yang di hasilkan oleh petani tahun ini. Sebagai symbol. Kami jemput dewi sri, namun bukan hanya dijemput saja. Kami di sini juga menggunakan upacara yang di sertai dengan doa. Kemudian kita muliakan dengan di jemput oleh seorang ibu yang mengenakan kedalam rinjing untuk dibawa pulang.
Kesemua itu sebagai simbol agar panen yang akan datang menghasilkan padi yang lebih banyak dari hari kemarin, serta tanamannya tetap subur. Ini sebagai wujud rasa syukur sebagai suku jawa. Walaupun jauh di peratauan, tidak di tanah jawa, namun kami masih memegang teguh adat dan budaya. Tandasnya.
Melalui acara ‘Ngunduh Mbok Sri’ kami berharap semua suku suku di Indonesia terkhusus di Sergai, semuanya memiliki kearifan lokal sebagaimana menghargai alam dan senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada gusti Allah. Semoga semua suku, termasuk suku jawa, tetap melestarikan dan merefitalisasi budaya-nya dengan restorasi.
Penulis : Budi Lubis