NewsPeristiwa

Kebijakan PBB-P2 Bone Picu Aksi

×

Kebijakan PBB-P2 Bone Picu Aksi

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Bone H Andi Akmal Pasluddin dikawal ketat saat menerima aksi aliansi Pemuda dan Mahasiswa.

Bone, Global Terkini- Suara teriakan menggema di halaman Kantor Bupati Bone, Kamis 14 Agustus 2025. Massa aliansi Pemuda dan Mahasiswa demo menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

Selain itu, mereka juga mendesak evaluasi keberadaan ritel modern, serta menyelamatkan rumah adat Bola Soba’ dari ancaman pembiaran.

Wakil Bupati Bone, H Andi Akmal Pasluddin yang menemui massa mencoba meredam amarah.

“Saya tegaskan, tahun ini tidak ada kenaikan pajak,” ujarnya.

Menurutnya, yang naik hanya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), sementara tarif PBB-P2 tetap. Meski begitu, ia mengakui kurangnya sosialisasi.

Baca Juga :   Air Menyusup, Jalan Baru di Bone Terancam Rusak Dini

Soal dua tuntutan lainnya, Wakil Bupati berjanji akan mengkaji. Kembali ke persoalan pajak, dia menyebut pembangunan di Bone memang tidak lah cukup hanya dengan APBD.

“Makanya kita akan mendorong semua sektor,” katanya.

Di balik tuntutan massa, muncul pula isu lain soal dugaan pilih kasih dalam pungutan pajak cafe dan resto seperti diungkapkan Ashar Abdullah.

Dia membeberkan ada cafe dan resto besar di Bone yang hanya membayar pajak puluhan juta untuk sembilan bulan, Ironisnya, ada juga cafe kecil tanpa menu makanan berat justru ditagih hingga ratusan juta dalam periode yang sama.

Baca Juga :   Pungli di Samsat Bone, Kanit Regident Bilang Begini

“Ada permainan di sini, potensi kebocoran PAD besar. Dan ini baru pajak makan-minum, belum hotel dan pariwisata, harusnya Pemda fokus di situ dulu, jangan selalu masyarakat mau dibebani,” ujarnya.

Di gedung DPRD Bone, Pansus 1 DPRD Bone mengetuk palu menyetujui Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025.

Bersamaan dengan itu, mereka juga menyepakati kenaikan tarif PBB-P2 dengan beberapa catatan, poin yang menjadi biang kerok demonstrasi.

Bagi aliansi Pemuda dan Mahasiswa, kebijakan Pemda Bone menambah beban rakyat di tengah ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga :   Kejati Turunkan Kasus Videotron DPRD Bone ke Kejari, Perkasa Desak Usut

Merasa tak mendapat kepastian, massa bersuara lebih keras. Mereka tak puas dengan apa yang disampaikan Wakil Bupati.

Sebelum membubarkan barisan, Jendral Lapangan Taufiqurrahman mengancam akan kembali menggelar aksi dengan massa lebih besar.

“Kita akan datang lagi dengan jumlah lebih banyak dan aksinya akan lebih besar,” teriaknya, disambut sorak di halaman kantor bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *