NewsPeristiwaRagam

Duh, Kontraktor Proyek Irigasi di Cellu Diduga Arahkan Pekerja Kurangi Tinggi Pondasi

×

Duh, Kontraktor Proyek Irigasi di Cellu Diduga Arahkan Pekerja Kurangi Tinggi Pondasi

Sebarkan artikel ini
Pondasi proyek irigasi di Bone tampak lebih rendah dari gambar teknis, yang semestinya setinggi 70 sentimeter.

Bone, Global Terkini- Dugaan ketidakmerataan upah pekerja kembali mencuat pada proyek irigasi milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang tengah dikerjakan di Kabupaten Bone.  Sejumlah tukang mengaku menerima bayaran berbeda untuk pekerjaan serupa di lokasi yang sama.

Pekerja proyek irigasi di kelurahan Cellu, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Herul, mengungkap jika dirinya hanya menerima upah Rp83 ribu per meter untuk pekerjaan proyek sepanjang kurang lebih dua kilometer tersebut.  Ia menyebut, upah rendah yang diterimanya karena sistem pekerjaan dilakukan melalui beberapa perantara.

Baca Juga :   Proyek Drainase Kementerian PUPR di Bone Gunakan Material Ilegal dan Pondasi Tidak Trapesium

“Upah Rp83 ribu per meter karena ini proyek melangkah-langkah perantaranya dan saya orang ke enam,” ujar Herul saat ditemui di lokasi kerja, Sabtu, 11 Oktober 2025 lalu.

Tukang lain, Rabani, asal Jeneponto, mengaku menerima bayaran berbeda. Ia mengatakan upah yang diberikan oleh pihak yang disebutnya sebagai Deng Liwang adalah Rp180 ribu per kubik, yang jika dikonversi ke ukuran per meter, nilainya sekitar Rp70 ribu per meter.

“Deng Liwang beri upah ke kami Rp180 ribu per kubik,” ujarnya.

Baca Juga :   Kecelakaan Kerja di Bone Tewaskan Seorang Buruh Bangunan

Perbedaan upah ini menimbulkan pertanyaan mengenai sistem pengupahan dan pembagian kerja di proyek tersebut, yang disebut menggunakan dua kepala tukang dalam satu paket pekerjaan.

Selain upah tukang, pada proyek tersebut tampak tinggi pondasi irigasi berbeda dengan gambarnya, dimana pada gambar, tingginya 70 Cm, namun dilokasi hanya 60 Cm.

“Kami disuruh bos tinggi 60 Cm,” tambah Rabbani.

Hingga berita dimuat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Adit, yang dikonfirmasi terkait dugaan ketimpangan upah tukang tersebut, belum memberikan tanggapan.

Baca Juga :   Proyek Irigasi Maccope-Pappolo Tidak Rata, Dugaan Permainan Pondasi Menguat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *