Mamasa, Global Terkini- Sorotan publik tertuju pada proyek pengeboran sumur yang bersumber dari APBN Kabupaten Mamasa. Dua titik proyek pengeboran yang berlokasi di dua Puskesmas menuai perhatian setelah salah satunya diinfokan tak rampung. Nilai anggaran proyek ini pun tidak main-main, mencapai Rp 150 juta per sumur.
Yang mengejutkan, muncul dugaan bahwa proyek tersebut dikerjakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Mamasa, dr Ratna. Informasi ini diungkapkan oleh seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
“Yang kerja itu sumur Kadisnya langsung,” ungkap sumber tersebut kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Dugaan keterlibatan langsung pejabat dalam pelaksanaan proyek negara tentu menjadi perhatian serius, mengingat potensi konflik kepentingan yang melekat. Apalagi, jika terbukti ada pelanggaran prosedur pengadaan atau pelimpahan wewenang yang tidak sesuai regulasi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Mamasa dr Ratna angkat bicara menepis keras tudingan tersebut. Ia menegaskan tidak pernah terlibat dalam pelaksanaan.
“Bisanya itu, saya bukan pemain proyek. Ke kantor mi ketemu dengan PPK ku. Yang jelas melalui dengan proses bosku, info yang kita dengar tidak benar,” ujar dr. Ratna.
Meski telah membantah, dr Ratna tampak keberatan terhadap pemberitaan yang beredar dan menyayangkan publikasi dugaan tersebut di media.
“Tidak perlu juga di posting begitu toh. Mencemarkan nama ta itu bos. Saya tidak pernah kerjakan itu pekerjaan,” tegasnya.
Hingga berita ini dimuat, belum ada klarifikasi resmi dari PPK. Patut ditunggu apakah akan ada upaya tindak lanjut dari aparat penegak hukum atau inspektorat daerah untuk mengusut lebih dalam dugaan ini.