Bone, Global Terkini- Mafia solar subsidi di Bone diduga bukan lagi sekadar urusan pelansir jeriken. Jejaknya kini sampai ke oknum aparat berseragam TNI dan Polri.
Nama AR alias Ardiansyah, anggota TNI, sempat bikin geger. Ia mengaku pernah ikut bermain lalu berhenti setelah viral. Tapi sumber di lapangan meragukan. “Hari ini berhenti, besok bisa jalan lagi,” katanya, Rabu 1 Oktober 2025.
Belum reda, muncul lagi FZ alias Fauzi. Ia buru-buru mengelak, mengklaim hanya jadi penghubung pelansir dan pembeli selama dua hari, 26–27 September. Namun pengakuannya justru membuka fakta lain. Ia mengaku sudah dipanggil Polisi Militer untuk dimintai klarifikasi.
Di balik pompa SPBU, sistem mafia solar berjalan rapi. Rekomendasi dinas pertanian jadi “tiket emas”. Lalu ada pungutan Rp10 ribu per jeriken ditambah dugaan setoran ke pemilik SPBU. Semua dibiarkan berulang, seakan tak tersentuh hukum.
Sorotan tak berhenti di TNI. Dari rantai distribusi, nama-nama oknum polisi ikut terselip, TR, HS, dan SA. Fakta ini mempertegas, bisnis gelap solar subsidi bukan hanya soal ekonomi bawah, melainkan bobolnya integritas aparat negara.
Publik menuntut aparat penegak hukum bergerak dan membongkar aktor besar dalam bisnis ini, seperti BB alias Baba, OT dan BM. Bersama dengan oknum yang berlindung di balik seragam.