Kolut, Global Terkini – hanya ada beberapa buah lapak yang tampak berdiri dibahu jalan sekitaran jembatan menuju desa Pitulua. Jembatan dan sungai ini juga merupakan batas yang membelah desa Pitulua, Patowanua, Tojabi dan kelurahan Lasusua. Setiap harinya, lapak yang ada dibahu jalan, menyajikan makanan, sayur jadi dan ikan bakar. Tidak sedikit pengunjung yang membeli ikan bakar atau sayur jadi. Bahkan ada yang bersantap langsung sembari menikmati suasana alam yang sejuk.
Sayang nya, lokasi yang seyogyanya menjadi wisata kuliner ini belum tertata dengan baik. Padahal, animo pengunjung yang datang ketempat ini tidak sedikit. Bahkan banyak pengunjung yang berasal dari daerah lain yang datang menikmati ikan bakar. Tentu tidak sekedar maka, namun menikmati pemandangan yang masih asri, alam pegunungan, sungai dan laut.
Terkait itu, kepala Desa Patowanua Nashar, S.Sos mengungkapkan “sudah punya wacana untuk mengelola kawasan tersebut menjadi destinasi wisata kuliner. Sementara ini kita masih meneliti dan mempelajari potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan di lokasi tersebut. Termasuk metode kerjasama yang bagaimana akan dibangun dengan pemerintah daerah selaku penguasa lokasi”. Kata Nashar
Terpisah, mantan kepala kepala Desa Patowanua, Musliadi, SH.,MM yang ditemui dikediamannya mengatakan “secara lisan, memang pernah ada penyerahan dari pihak pemerintah daerah untuk memanfaatkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata kuliner. Untuk secara tertulis belum ada. Walaupun kita sudah ajukan permohonan penguasaan pengelolaan, tapi belum ada jawaban. Penyerahan secara lisan itu ada jejaknya. Terbukti dengan ada beberapa lapak yang berdiri dan beraktivitas di sana”. Jelas Musliadi
Sementara itu, kepala Dinas Pariwisata, Syamsul Alam, SE yang ditemui diruang kerjanya mengungkapkan “pada dasarnya, dinas Pariwisata tidak ada masalah jika lokasi itu mau dimanfaatkan untuk destinasi wisata kuliner. Saya rasa itu sangat bagus. Apalagi suasana ditempat itu sangat mendukung. Ada aliran sungai, pemandangan alam pegunungan dan suasananya sejuk. Saya sendiri sering kesitu menikmati ikan bakar”. Ujar Syamsul Alam.
“Menurutku, jika lokasi tersebut mau dijadikan objek wisata kuliner, sebaiknya kita sentuh penggiat UMKM dan masyarakat yang memiliki animo untuk membuka usaha disitu. Nanti kita liat bagaimana perkembangannya, untuk dilakukan intervensi dalam bentuk pembinaan dan lain sebagainya. Mungkin sebaiknya jika ada penggagas yang mampu membuat lokasi itu lebih menarik sehingga masyarakat antusias untuk membuka usaha disitu. Bagaimana penataan yang baik agar tidak terlihat kumuh”. Kata Syamsul Alam menambahkan.
Sebagai referensi, dibeberapa kota yang memiliki aliran sungai ditengah kota, disulap menjadi destinasi wisata kuliner atau tempat karaoke. Sehingga suasananya senantiasa hidup dan menampakkan kegairahan.