Bone, Globalterkini.Com- Berisi tentang pembelian hand sanitizer di sekolah-sekolah menggunakan dana BOS. Beberapa waktu lalu beredar surat di media sosial Facebook diduga hasil pertemuan Kepala Dinas Pendidikan dan Ketua K3S se Kabupaten Bone.
Dalam surat diterangkan, setiap siswa rencananya akan dibelikan hand sanitizer dengan harga Rp 50 ribu, sedang Kepala Sekolah (Kepsek) bakal kebagian bonus Rp 2500 per botolnya.
Meski belakangan hal tersebut dibantah salah seorang Kepsek di Bone.
” Siapa bilang, tak ada (bonus) biar satu sen, untuk Kepsek yang lain saya kurang tau, tanya K3S karena kalau saya tak ada, ” Kata Hj Rumaya, Kepsek SD 24 Macanang Bone saat dikonfirmasi Wartawan via telepon, Kamis 21 Mei 2020.
Senada, Ketua K3S, Sinar Syamsu ikut membantah surat yang beredar. Dia mengatakan, Dinas Pendidikan tak pernah campur tangan dalam pengelolaan dana BOS, termasuk dugaan adanya bonus senilai Rp 2500 untuk setiap Kepsek yang membeli hand sanitizer berukuran 60 ml tersebut.
“Saya tak tahu kenapa ada surat begitu, itu penawaran ke perusahaan dan Disdik tak ada campur tangan sama sekali, ” Akunya.
Hj Rumaya sendiri mengaku memesan sekitar 300 botol hand sanitizer untuk siswanya, namun belakangan, barang tersebut ditarik kembali pihak penyedia barang.
“Saya beli lebih 300, cuma dikembalikan jadi tak jadi, kalau mau tahu lebih jelas, telepon bendahara karena saya sedang sakit dan tanya K3S kenapa hand sanitizer SD 24 Macanang dikembalikan, ” Pungkasnya.
Penulis: Indra Mahendra