Medan, Globalterkini.com – Melalui Kepala dinas Komunikasi dan Informatika (Infokom) Kabupatrn Serdang Bedagai (Segai), Drs. H. Akmal, M.Si, menyampaikan bahwa, Bupati Sergai, Soekirman bersama Bupati Samosir, Rapidin Simbolong, menyerahkan bendera Tourism Promotion Organization (TPO), kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Kantor Gubernur, Medan. Penyerahan bendera TPO Kepada Gubernur ini, disaksikan Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua. Rabu (2/10)
Gubernur Edy Rahmayadi, menyambut baik keberhasilan Sumatera Utara di ajang 9th General Assembly organisasi promosi wisata Pasifik di kota Busan Korea Selatan, 25 – 29 September 2019 lalu. Sumut berhasil menangkan vote serta di daulat menjadi host (tuan rumah) 10th General Assembly 2021 mendatang.
Dengan keberhasilan yang telah diraih, Gubernur Edy Rahmayadi, menginstruksikan Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua untuk melakukan konsolidasi kelembagaan baik dari kalangan instansi pemerintah, swasta, organisasi profesi, Perguruan Tinggi serta sanggar-sanggar budaya untuk membentuk kepanitiaan. Waktu dua tahun cukup memadai untuk persiapkan hal-hal teknis agar pelaksanaan GA TPO tahun 2021, dan semoga lebih memuaskan dari apa yg dicapai di Busan.
Pada kesempatan itu, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, menyatakan sangat terkesan dengan event Asia Pasifik di Kota Busan Korea Selatan. Belajar di sana Bupati Samosir termotivasi untuk mempersiapkan daerahnya sebagai destinasi wisata international. Panorama indah Danau Toba ditambah dengan budaya masyarakat, akan menjadi andalan menyambut Delegasi TPO Asia Pasifik tersebut. “namun demikian, kami menyerahkan agenda dan venue General Assembly ke 10 kepada Gubernur sebagai tuan Rumah” kata Rapidin.
Sementara itu, Bupati Sergai, Soekirman, menyampaikan tentang Kabupaten Sergai yang menumpukan Wisata Tani atau Wisata Desa di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan dan Wisata Petualangan Arung Jeram di Desa Buluh Duri, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Sergai. Seperti dibahas di Busan Korea Selatan, bahwa kedepan potensi tertinggi arus wisatawan adalah generasi milenial. Generasi yang dominan dengan kehidupan online, digital dan gadget ini akan diperkenalkan dengan real culture dan aktifitas rakyat yang full social contact.
Dengan kejenuhan atas budaya gadget akan terisi dengan kehidupan yang mengasyikan di desa destinasi. Sebaliknya bagi warga desa yang kedatangan wisatawan merupakan kebanggaan tersendiri dengan adanya pendapatan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja. Inilah sinergitas dan bentuk common prosperity serta partnership sesuai dengan semangat yang dibangun Kota Busan. (Budi Lubis)
