BONE,GLOBALTERKINI.COM- Diduga menghina profesi Wartawan, ketua Ikatan Jurnalis Bone (IJB) Andi Kadir berharap Kejadian di desa Ajangpulu, Kecamatan Sibulue, Bone, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu diluruskan. Pasalnya orangtua Kepala desa Ajangpulu, Hasmiati diduga menghina profesi Wartawan dengan menyebut “Wartawan An***g”
“Waktu kejadian korban sudah menjelaskan mereka bukan wartawan, kenapa masih ada bahasa seperti itu, ini jelas penghinaan, kalau pun pernah ada masalah, seharuskan mereka menyebut oknum saja” Kata Pria yang Akrab disapa Andika itu. Selasa, 24 Oktober 2017
Sebelumnya diberitakan, dua pemuda, Asrul dan Sakri mengaku dicaci maki ketika berkunjung kerumah kepala desa (Kades) Hasmiati, untuk meminta izin Rekomendasi Proposal permohonan bantuan dana persiapan perayaan tahun baru di wilayahnya.
“Seorang lelaki tua tiba tiba marah sambil membawa parang, kami disangka wartawan. Beberapa kali kami disebut “wartawan An***g” dan kata lain yang sangat kasar. Karena takut, kami yang kebingungan langsung pergi” Kata Sakri didampingi Asrul beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kepala desa (Kades) Ajangpulu, Hasmiati melalui sambungan telepon membantah hal itu, menurutnya apa yang terjadi antara orangtuanya dan kedua pemuda tersebut hanyalah salah faham dan tak perlu dipersoalkan.
“Kebetulan orangtua saya waktu itu hendak ke kebun jadi bawa parang. Tak ada bahasa seperti itu, yang saya dengar dia hanya bilang, “Adakah uang yang anda simpan, sehingga anda selalu datang minta” setelah itu saya mengantar mereka keluar dan memintanya untuk segera pergi,” Ujar Hasmiati.
Penulis: Indra Mahendra