Tebing Tinggi, Global Terkini.Com – Festival Seni Qasidah (FSQ) XVI di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), digelar dilapangan Sepak Bola Desa Paya Mabar, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa, (12/2/2019)
Sekertaris Daerah Kabupaten Sergai, Drs. H. Winarno, MM selaku ketua panitia mengatakan “kegiatan ini bertujuan sebagai sarana pembinaan kesenian dan kebudayaan bernuansa Islami sekaligus sebagi media penyebarluasan dakwah Islam guna meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Dengan mengambil Tema “Melalui FSQ XVI tingkat Kabupaten Sergai Tahun 2019, kita lestarikan Seni dan Khasanah Budaya Islam dalam membangun generasi yang Unggul dan Bermartabat”. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 15 Februari 2019 mendatang dan ditempatkan Desa Paya Mabar, Kecamatan Tebing Tinggi. Jelas Sekdakab Sergai, Winarno, yang dibacakan oleh asisten Ekbangsos Sergai, Ir. H. Kaharuddin.
Adapun cabang-cabang yang di perlombakan terdapat 10 cabang yaitu, cabang vokalis anak-anak putra 13 orang, cabang vokalis anak-anak putri 13 orang, cabang vokalis remaja putra 13 orang, cabang vokalis remaja putri 13 orang, cabang vokalis dewasa putra 13 orang, cabang vokalis dewasa putri 13 orang. Selain itu, cabang Qasidah klasik remaja putra 8 kelompok, cabang Qasidah klasik remaja putri 10 kelompok, cabang Qasidah klasik dewasa putra 3 kelompok dan cabang Qasidah klasik dewasa putri 6 kelompok.
Kegiatan ini dihadiri Bupati Sergai, Ir. H. Soekirman, Kapolres Sergai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, S.Sos.,S.IK.,M.Si, Dandim 0204/DS, Letkol Kav. Syamsul Arifin, SE., MTr (Han), Kajari Sergai, Jabal Nur, SH., MH, para anggota DPRD Sergai, Ketua TP PKK Sergai, Ny. Hj. Marliah Soekirman, Ketua DWP Sergai, Ny. Hj. Khairani Hadi Winarno, Ketua MUI Sergai, KH. Luckman Yahya, Kakan Kemenag Sergai, Dr. Sarmadanur Siregar, M.Pd, para Asisten, para Kepala OPD, Camat, Kades se-kecamatan Tebing Tinggi, ibu ibu perwiritan serta siswa sekolah SMP/SMA.
Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, penyelenggaraan FSQ XVI Kabupaten Sergai Tahun 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 12 hingga 15 Februari 2019 ini, merupakan moment yang pertama kali pelaksanaan seremoninya terpisah dari MTQ. Hal ini dimaksudkan agar kemeriahannya dapat lebih dirasakan diseluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Sergai. Dengan penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang unggul, inovatif dan berkelanjutan. Qasidah memang tidak sepopuler Band maupun Keyboard yang selalu hadir ditengah-tengah keramaian. Oleh karenanya tugas generasi muda diharapkan mampu memilih dan memilahnya serta mengembangkan seni qasidah agar lebih berharga dan bergengsi sekaligus sebagai wadah pembinaan. Ujar Bupati Soekirman
Lanjut dikatakan, seni Qasidah diharapkan dapat membentengi diri dari pengaruh budaya terutama yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Apalagi akhir-akhir ini sudah sampai pada tahap mencemaskan. Dimana budaya luar sudah lebih dominan oleh kalangan generasi muda melalui teknologi informasi yang tidak cerdas dalam menyikapinya dan banyak memiliki dampak negativ. Oleh karena itu, penyelenggaraan FSQ XVI Kabupaten Sergai ini, juga dimaksudkan dapat melahirkan peserta yang berprestasi serta mencari bibit-bibit pemain Qasidah berkualitas yang nantinya akan menjadi duta Kabupaten Sergai pada kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional. Harapnya
“FSQ ini bukanlah tujuan akhir, namun yang lebih penting adalah sebagaimana seni Qasidah dapat berkembang luas di tengah-tengah masyarakat Sergai. Tidak hanya dikalangan orang-orang tua tetapi juga generasi muda. Oleh karenanya, mari semua untuk memanfaatkan FSQ sebagai momentum untuk memperkuat ukhwah Islamiyah persatuan dan kesatuan. Apabila kita bersatu maka kita akan kuat dan tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan secara bersama” pungkas Soekirman.
Mengingat pada tanggal 17 April 2019 akan diselenggarakan Pilpres dan Pileg, dihimbau Kepada seluruh masyarakat Sergai agar selalu menjaga kekompakan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan serta selalu menjaga kondusifitas dan keamanan. Jangan mudah terpecah dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya sehingga pelaksanaan pemilihan nantinya dapat terselenggara dengan damai dan aman.
Penulis : Budi Lubis