NewsPeristiwaRagam

Demo PMII Bone Ricuh, Kasatpol PP Diduga Picu Ketegangan Akibat Emosi saat Dialog

×

Demo PMII Bone Ricuh, Kasatpol PP Diduga Picu Ketegangan Akibat Emosi saat Dialog

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa PMII Bone menyampaikan aspirasi di Kantor Bupati, Jumat 24 Oktober 2025. Suasana sempat memanas saat dialog dengan Kasatpol PP.

Bone, Global Terkini- Aksi demonstrasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bone di Kantor Bupati, Jumat 24 Oktober 2025, sempat berlangsung kondusif sebelum akhirnya memanas akibat sikap Kasatpol PP, Andi Bahar yang diduga terpancing emosi saat berdialog dengan massa aksi.

Awalnya, dialog antara Kasatpol PP dan perwakilan PMII berjalan dalam suasana normal dimana Pj Sekda Andi Saharuddin menerima dan menjawab pertanyaan mahasiswa. Namun situasi mendadak berubah ketika Kasatpol PP yang memegang mic berdialog dengan mahasiswa tampak terpancing emosi dengan menunjuk mahasiswa yang kemudian anggota Satpol PP langsung berupaya membubarkan massa setelah melihat pimpinannya tampak tersulut emosi. Selain itu juga ada beberapa mahasiswa yang diamankan Satpol PP masuk kedalam ruangan.

Baca Juga :   SPBU dan Pemberi Rekomendasi BBM Subsidi Bakal Diperiksa Terkait Dugaan Penyalahgunaan

PMII Bone menilai insiden tersebut tidak seharusnya terjadi, karena mereka datang dengan itikad baik menyampaikan aspirasi terkait dugaan tidak transparannya distribusi alat dan mesin pertanian (Alsintan), Penyalahgunaan BBM subsidi hingga tambang ilegal yang kian marak.

“Kami datang dengan semangat berdiskusi dan niat baik untuk mencari kejelasan tapi sangat disayangkan Pemda justru menutup ruang komunikasi dan enggan membuka data yang seharusnya bisa diakses publik,” ujar Ketua PMII Bone, Zulkifli.

PMII menegaskan pergerakan mereka merupakan bagian dari kontrol demokrasi, bukan ancaman. Mereka sangat menyayangkan sikap emosional pejabat yang justru memperkeruh situasi, bukan meredakan.

Baca Juga :   Cakades Milenial Ambil Peran Dalam Pilkades Pasempe

“Kami tidak ingin pergerakan mahasiswa dipersepsikan sebagai ancaman, yang kami lakukan sebagai tanggung jawab moral Tapi justru yang terjadi aparat terpancing emosi.” Tambahnya.

PMII Cabang Bone memastikan akan terus mengawal isu tersebut dan meminta Pemerintah Daerah membuka ruang dialog yang sehat dan intelektual, bukan respons represif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *