Bone, Global Terkini- Siang terik di Watampone, Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, duduk memimpin rapat koordinasi di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Bone. Topik yang dibahas bukan perkara kecil, kelangkaan solar subsidi yang membuat kapal pelayaran rakyat kian sulit berlayar.
Sepekan terakhir, keluhan dari para pelra (pelayaran rakyat) menyeruak. Solar subsidi langka, distribusi tidak merata, dan aktivitas pelayaran terancam terhenti. Padahal, bagi masyarakat pesisir, kapal-kapal kayu inilah nadi transportasi sekaligus penopang nafkah sehari-hari.
“Kita harus mencari solusi permanen atas masalah ini, karena banyak oknum yang mengambil keuntungan. BBM subsidi harus benar-benar tepat sasaran, terutama bagi nelayan dan pelra yang menjadi tulang punggung transportasi rakyat,” tegas Andi Akmal.
Rapat hari itu menghadirkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bone, Syahbandar Bajoe, serta sejumlah perwakilan pelra.
Mereka diberi ruang menyampaikan unek-unek. Salah satu perwakilan dari Bajoe menegaskan komitmennya mengikuti aturan pemerintah, asalkan kebutuhan dasar mereka terhadap BBM subsidi tetap dipenuhi.
“Kami pastikan tidak ada praktik penyalahgunaan solar subsidi di wilayah kami,” ujarnya.
Andi Akmal tak tinggal diam. Ia meminta data detail kebutuhan BBM kapal per bulan sebagai pijakan kebijakan yang lebih terukur. Bahkan, ia berjanji mengutus perwakilan ke Jakarta pekan depan untuk memperjuangkan kepentingan pelra Bone di tingkat pusat.
Sebelum menutup rapat, ia menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan agar tetap memberi pelayanan maksimal selama masalah ini bergulir.
“Kita ingin persoalan ini segera selesai, agar pelayaran rakyat bisa berjalan normal tanpa harus terus dibayangi kekhawatiran akan ketersediaan solar subsidi,” ungkapnya.
Langkah ini diharapkan bukan sekadar meredakan keluhan, tapi juga mengembalikan harapan masyarakat pesisir yang setiap harinya menggantungkan hidup pada kapal ber-solar subsidi.