Bone, Global Terkini- Proyek rehabilitasi jalan oleh Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone menuai sorotan lantaran tak memakai lapisan Aspal Concrete Base Course (AC-BC), yang krusial sebagai pondasi struktur jalan.
Tanpa AC-BC, kekuatan jalan menurun drastis. Jalan bisa lebih cepat rusak-retak, bergelombang, hingga berlubang. Daya tahannya bisa turun 30–50 persen dibanding konstruksi jalan berlapis lengkap.
“Tanpa AC-BC, jalan tidak punya pondasi kuat. Risiko bleeding atau tergulungnya lapisan permukaan jadi sangat tinggi,” kata Arman Abu, seorang konsultan pengawas proyek aspal, Senin 28 Juli 2025.
Menurutnya, umur teknis jalan tanpa AC-BC maksimal dua tahun. Sebaliknya, jalan dengan struktur lengkap bisa bertahan lebih dari lima tahun, itu jika jalanan lalu lintasnya padat
“Paling tinggi dua tahun kalau tanpa AC-BC. Tapi kalau pakai, bisa sampai lima tahun atau lebih di jalanan lalu lintas padat,” tegasnya.
Berdasarkan informasi dihimpun dari BMCKTR, perencanaan proyek pemeliharaan jalan 2025 memang tak mencantumkan AC-BC, hanya langsung memakai lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Mereka berdalih merujuk pada Master Design Plan (MDP) 2024 dari Kementerian PUPR.
Efisiensi anggaran diduga jadi penyebab. Tapi, ketidakhadiran AC-BC memunculkan kekhawatiran soal kualitas, umur pendek jalan, dan potensi pembengkakan biaya perawatan ke depan.
Rata2 proyek pemerintah bgt. Apa yg diharapkan adalah penggaran tahun2 berikutnya. Siapa yg untung pihak III dan bupati dgn fee proyek. Sederhana saja menilai sisi positif dan negatif Krn skrng susah mencari sebuah pemerintahan yg bersih dan visioner.