Mamasa, Global Terkini- Tiga paket proyek air bersih yang bersumber dari APBN 2024 dan dikerjakan di tiga Puskesmas di Kabupaten Mamasa, kini menjadi sorotan. Proyek di bawah tanggung jawab Dinas Kesehatan tersebut diduga tidak sesuai nilai anggaran, bahkan disebut-sebut dikerjakan langsung Kepala Dinas dr. Ratna.
Informasi yang dihimpun dari salah satu sumber terpercaya namun enggan disebutkan namanya, menyebutkan bahwa terdapat kejanggalan dalam pelaksanaan proyek tersebut, khususnya di Puskesmas Mamasa.
“Itu di Puskesmas Mamasa anggaran Rp 150 Juta. Sangat tidak masuk akal, yang dikerja hanya sumur bor dan tower air,” ungkap sumber kepada wartawan, Selasa 10 Juni 2025.
Sumber yang sama menambahkan, jika dibandingkan dengan proyek serupa di tempat lain, nilai anggaran yang dihabiskan untuk tiga Puskesmas dinilai terlalu besar dan tidak rasional.
“Sangat tidak rasional, sebab ada salah satu sumur bor di Paklambasan Tawalian hanya memakan biaya Rp 80 juta rupiah, lengkap dengan konstruksi,” jelasnya.
Temuan ini memunculkan dugaan proses pelaksanaan proyek tersebut tidak transparan dan rawan penyimpangan. Apalagi, informasi beredar menyebut Kepala Dinas Kesehatan sendiri turut serta dalam proses pengerjaan, bukan sekadar sebagai pejabat pengawas.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa, dr. Ratna dengan tegas membantah tudingan tersebut.
“Bisanya itu, saya bukan pemain proyek. Ke kantormi ketemu dengan PPK ku. Yang jelas melalui dengan proses bosku, info yang kita dengar tidak benar,” ujarnya.
Meski begitu, hingga berita ini dimuat belum ada pernyataan resmi dari pejabat pembuat komitmen (PPK) terkait detail proses maupun pelaksanaan teknis proyek.