Bone, Global Terkini- Penunjukan Plt Kepala Sekolah di SD Inpres 3/77 Ujung Lamuru, Lappariaja, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, di soal. Penunjukan tersebut dinilai janggal lantaran terbit surat perintah penunjukan per-tanggal sama.
Dalam surat dimaksud, guru bernama Fitriani S.Pd ditunjuk sebagai Plh per-tanggal 2 Januari 2025, diteken Kepala Dinas Pendidikan Andi Fajaruddin tanggal 31 Desember 2024.
Sehari kemudian muncul lagi surat perintah menunjuk guru bernama Rahmatiah S.Pd sebagai Plt, juga per-tanggal 2 Januari 2025, diteken Pj Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra tanggal 2 Januari 2025.
Anehnya menurut Fitriani, meski diteken tanggal 2 Januari 2025, surat milik Rahmatiah baru muncul setelah sebulan dirinya melaksanakan tugas sebagai Plh.
Fitriani kaget bukan main, demikian juga ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Lappariaja, Hj Suarni.
“Kalau dia (Fitriani -red) memang saya dan pengawas sekolah yang sarankan ke Dinas, karena selama ini dia banyak kontribusi ke sekolah,” kata Hj Suarni, Kamis 3 April 2025.
“Makanya saya kaget, pas ada surat penunjukan lain lagi yang muncul, orang di Dinas juga kaget, loh kok bisa,” tambahnya.
Fitriani menduga, ada orang yang punya kepentingan dan kuasa sengaja ingin menyingkirkan dirinya.
“Saya merasa dizolimi, semua kerja keras saya selama ini mulai dari kepala sekolah sakit dua tahun, hingga sebulan jadi Plh terasa sia-sia,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Andi Winarno Eka Putra mengaku tidak mengenal siapa pun yang mengusulkan Rahmatiah kala itu, dia hanya berusaha memastikan agar tidak terjadi kekosongan di sekolah tersebut.
“Saya tidak mengenal orang, saya juga tidak tau siapa pun, yang jelas ada kepala sekolah kosong wajib kita isi agar proses belajar mengajar berjalan, inikan sudah empat bulan yang lalu, saya juga sudah kembali ke Provinsi jadi bisa kita tanyakan ke BKD dan Dinas terkait,” sarannya.
Kekosongan dimaksud langsung ditepis Hj Suarni, karena menurutnya sudah ada Fitriani yang disepakati komite bersama para guru untuk menggantikan sementara kepala sekolah, alasannya, kinerja Fitriani sudah teruji.
Sementara itu kepala Dinas Pendidikan Andi Fajaruddin belum berkenan memberikan klarifikasi, katanya nanti di hari selasa, pekan depan.
Sebelum ditunjuk Plh, Fitriani adalah bendahara sekolah, dia sempat menyinggung soal bisnis buku yang memberatkan sekolah, karena pihaknya seakan ditekan untuk membeli buku dengan harga tinggi di penerbit tertentu yang diduga kerja sama APH.