Bone, Global Terkini- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi demo di depan Mapolres Bone, Jl Yos Sudarso. Mereka menyoroti kinerja kepolisian yang dinilai tidak becus menangani kasus, Jumat 7 Maret 2025.
Kasus dimaksud yakni pemerkosaan siswi SMP hingga meninggal dunia di Cenrana pada 2023 lalu dan penembakan pengacara Rudi S Gani di Kecamatan Lappariaja akhir 2024.
Arfah, kader HMI cabang Bone dan jendral lapangan menyebut, polisi sampai hari ini tidak mampu mengungkap dan menangkap pelaku.
Menurut dia, ketidakmampuan itu adalah tanda tidak becusnya polisi bekerja. Kapolres pun diminta mudur.
“Karena ini bukan hanya sekedar kasus biasa, seolah-olah ada hal yang disembunyikan,” katanya.
Arfah mengaku kecewa, sulit sekali mencari keadilan di Polres Bone.
Selain penanganan kasus, HMI juga mendesak transparansi pelaksanaan tugas, pelayanan administrasi, hingga penggunaan dana hibah dari Pemda Bone.
Mereka juga meminta Polda Sulawesi Selatan segera melakukan evaluasi kinerja.
Selengkapnya, berikut tuntutan HMI dalam aksinya:
1. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone untuk menindak secara optimal berbagai kasus pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM yang ada di Kabupaten Bone.
2. Mendesak dan meminta Polres Bone agar transparan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya terhadap upaya penegakan hukum.
3. Mendesak dan meminta Kapolres Bone untuk menindak dan mengevaluasi oknum aparat yang diduga melakukan pungutan liar terhadap proses pelayanan dan pengurusan administrasi di Polres Bone.
4. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone agar mentrasparansikan penggunaan dana hibah Rp 5 Milyar dari Pemda Bone. ***