Bone, Global Terkini- Proyek foto rapor sekolah sudah berjalan, namun beberapa penyedia jasa tukang fotografer di Kabupaten Bone harus gigit jari lantaran tidak kebagian jatah lahan karena diduga sudah disabotase oleh oknum pimpinan dewan.
Burhan salah satu tukang fotografer di Bone mengeluhkan persaingan tidak sehat ini.
Bagaimana tidak, dirinya selalu mengajak kerjasama kepala sekolah namun tidak diberi ruang karena dihandle K3S kecamatan masing masing tempat.
“Mestinya semua sekolah diberi ruang mencari tukang foto karena biaya foto itu menggunakan dana BOS. Jangan disabotase begini, ini namanya persaingan tidak sehat,” katanya.
“Kami sudah tawarkan ke pihak sekolah lalu mereka bilang dikoordinir K3S. Sementara K3S ditanya malah menyebut dikoordinir wakil ketua DPRD Bone dan Kadis Pendidikan, entah siapa yang benar siapa yang bohong,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bone, Andi Fajaruddin yang dikonfirmasi tidak tahu menahu soal itu.
“Silakan tanya K3S nya karena dia yang koordinir itu. Dinas Pendidikan tidak mencampuri hal itu,” tegasnya.
Sementara salah satu K3S di Kabupaten Bone menyebut jika jasa tukang fotografer yang masuk di wilayahnya harus melalui rekomendasi dari wakil Ketua DPRD Bone atas nama Indra Jaya.
“Iye ndi. Kalau di sini rekomendasi dari Indra Jaya, sudah empat tahun mi disini,” ucapnya.
Sementara itu, Indra Jaya yang dikonfirmasi membantah tudingan hal tersebut.
Politisi partai Demokrat ini malah meminta menyebutkan K3S kecamatan mana menjual namanya.
Dia menegaskan pihaknya tidak pernah mengatur tukang jasa foto di sekolah.
“Tidak benar itu,” singkatnya.
Belakangan, dia mengaku memang pernah merekomendasikan tukang fotografer di kecamatan Mare, namun untuk tahun ini sudah tidak lagi karena diambil alih camat setempat.