EkonomiNewsPolitik

Diskusi Ngabuburit, Anak Muda dan Senjakala Altruisme Politik

320
×

Diskusi Ngabuburit, Anak Muda dan Senjakala Altruisme Politik

Sebarkan artikel ini
Para narasumber kegiatan diskusi ngabuburit yang digelar di salah satu cafe Jl Sukawati.

 

Bone, Global Terkini- Dianggap masih memiliki idealisme sehingga terjaga dari interest politik, Mahasiswa rupanya masih berada di garda depan mewujudkan perubahan.

Hal demikian disampaikan tenaga ahli utama wakil Ketua MPR RI, Muhammad Ikramullah Akmal saat menghadiri diskusi ngabuburit, bertema ” Anak Muda dan Senjakala Altruisme Politik ” di Foresthree Coffee, Jl Sukawati, Bone Sulawesi Selatan, Senin, 25 April 2022 kemarin.

Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.

” Selama ini, anak muda masih kurang mendapat ruang padahal memiliki peran yang sangat besar dalam mengoptimalkan politik di Indonesia, bahkan jumlah anak muda yang masuk politik terbilang masih sedikit, sehingga dunia politik didominasi orang tua, dan itu mempengaruhi suara kreatif dan inofatif anak-anak muda kita, ” Kata Ikramullah.

Baca Juga :   PasKas Bone Bantu Korban Banjir di Soppeng

Masih kata dia, berdasarkan data jurnal ABDI menunjukkan, basis keterlibatan aktif para pemuda dalam dunia politik masih banyak ditentukan kekuatan finansial.

” Inilah yang kita mau ubah, dari orientasi politik uang menjadi politik nilai dan perbaikan bangsa. Insya Allah kita akan berjuang supaya anak muda menjadi garda terdepan memperbaiki Bangsa, ” Tambah kandidat doktor administrasi publik Universitas Hasanuddin tersebut.

Sementara itu, dosen IAIN Bone, Dr. Rahmatunnair yang juga tampil sebagai narasumber dialog memaparkan, harapan besar Bangsa ada pada generasi muda Mahasiswa. Olehnya, kajian mendalam memahami problem secara kontekstual dan kritis dalam mengusung isu gerakan adalah hal yang penting.

Baca Juga :   Marak Pencurian, Lurah Galonta Kembali Aktifkan Poskamling

” Agar tidak menjadi letupan-letupan yang suaranya akan hilang seiring waktu, ” Kata Rahmatunnair.

Tema ini mampu menyedot perhatian peserta diskusi yang sebagian memang mahasiswa, antusiasme itu ditunjukkan tiga orang peserta lewat pertanyaannya, yang secara garis besar dihinggapi kondisi gamang, bagaimana menghadapi realitas sambil tetap mempertahankan idealisme.

” Yang pasti, politik bukan semata soal kekuasaan dan bagaimana merebut lalu mempertahankannya. Politik sejatinya bagaimana mewujudkan kebaikan bersama, dengan mengabaikan egoisme kelompok, ” Ujar Narasumber lain, Subarman Salim menanggapi.

Baca Juga :   Menakar Potensi Wisata Kuliner di Bantaran Sungai Patowanua

” Bagaimana mewujudkannya, bagaimana menemukan kriteria politisi ideal, mereka yang selesai dengan dirinya, melihat politik sebagai pengabdian kepada orang banyak, Bangsa dan Negara, itulah altruisme politik, ” Terang Ilham Aqsa sang Moderator menutup kegiatan.

Untuk diketahui, hal yang menjadi catatan diskusi adalah kian lunturnya nilai-nilai altruistisme dalam politik, gesekan kepentingan, politik sektarian dan kian terangnya politik transaksional, membuat citra politik makin terpuruk.

Penulis: Andi Trisna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *