EkonomiNewsPeristiwaRagam

Anak 13 Tahun Meninggal Usai Divaksin, Begini Harapan Sang Ayah ke Pemerintah

679
×

Anak 13 Tahun Meninggal Usai Divaksin, Begini Harapan Sang Ayah ke Pemerintah

Sebarkan artikel ini

 

Bone,Globalterkini.Com| 4 hari sudah Andi Nur Widya (13) pergi meninggalkan dunia untuk selamanya dan menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga. Dia meninggal tepat 1 bulan pasca menerima vaksin ke 2 di sekolah.

Sambil menahan sedih, Andi Mujtaba yang merupakan ayah korban mengisahkan bagaimana perjuangan Nur Widya menahan sakit pasca divaksin. Di lingkungannya, Nur Widya dikenal sebagai sosok yang sabar dan baik.

Dia sejak kecil mengalami masalah keterlambatan pertumbuhan, selain juga punya riwayat penyakit jantung. Saat menerima vaksin di sekolah, Widya tidak didampingi sang ayah.

” Waktu vaksin pertama, dia cuma loyo dan banyak tidur, tapi saya tidak begitu perhatikan. Nanti setelah vaksin ke 2 dia mulai mengeluh sakit, bahkan beberapa hari pasca vaksin kakinya bengkak, tapi dia tetap ke Sekolah sampai akhirnya saya larang, karena kondisinya kian memprihatinkan, ” Kata Mujtaba, Minggu 26 Desember 2021.

Baca Juga :   Sergai Terima 80 Mahasiswa KKN PPM USU 2018.

Nur Widya kemudian dibawa ke puskesmas untuk diperiksa dan diberi obat, setelah itu kondisinya terus memburuk hingga meninggal dunia pada Rabu, 22 Desember lalu.

Dia kemudian dikuburkan tidak jauh dari rumahnya, di Dusun Lacikong, Desa Gattareng Kecamatan Salomekko, Bone Sulawesi Selatan.

Andi Mujtaba tidak ingin banyak menutut kepada Pemerintah sehubungan hal yang menimpa anaknya. Dia hanya berpesan dan berharap agar dalam proses pelaksanaan vaksinasi betul-betul sesuai prosedur, tidak hanya mengejar target.

” Vaksin itu baik sebenarnya, tapi kalau bisa tolong diperiksa betul-betul dulu, kalau layak divaksin silahkan vaksin, tapi kalau tidak layak, jangan divaksin. Cukup kami yang merasakan sakitnya kehilangan, semoga tidak ada warga lain yang bernasib sama, ” Ujar Mujtaba penuh harap.

Baca Juga :   Dituding Jual Kamar Tak Layak Pakai ke Tamu, Begini Respon Pihak Hotel Novena

Harapan yang sama juga disampaikan Kepala Desa Gattareng, Irfan. Dia meminta pihak Satgas tidak hanya fokus mengejar target hingga abai dengan kondisi kesehatan Masyarakat.

” Kalau bisa dalam pemeriksaan kesehatan itu harus betul-betul teliti, ini persoalan nyawa, jangan cuma dipegang-pegang saja setelah itu sudah, apa lagi ini anak memang ada riwayat penyakit, ” Terang Irfan.

Untuk diketahui, Nur Widya bukan satu-satunya yang meninggal setelah menerima vaksin, sebelumnya, seorang lansia di Desa Samaenre juga mengalami hal serupa. Menurut juru bicara Satgas Covid-19, Drg Yusuf Tolo, berdasarkan diagnosis dokter puskesmas lansia bernama Wa’Selleng tersebut meninggal akibat stroke.

Baca Juga :   Amir Bandu Dipolisikan Gegara Pengrusakan Mangrove dan Kavling Laut

Penulis: Indra Mahendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *