Bone, Globalterkini.Com | Persoalan teknis administrasi kerap kali menjadi masalah dalam sebuah usaha, tidak terkecuali pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Anggaran yang diberikan melalui Dana Desa (DD) rupanya tidak cukup mampu melahirkan keuntungan seperti yang diharapkan. Mereka pun kian terpuruk, hal itu diakui ketua Forum BUMDes, Bone, Ilham.
” Hasil pemeriksaan inspektorat beberapa tahun lalu menunjukkan ketidakseragaman LPJ BUMDes, karena SDM yang masih di bawah standar, ” Katanya.
Forum BUMDes lantas menggelar kegiatan Bimtek di Hotel Helios, alih-alih bekerjasama dengan instansi terkait melakukan pembinaan, sebagaimana layaknya hasil pemeriksaan.
Pelaku BUMDes pun harus membayar biaya kepersertaan sebesar Rp 2 juta, per 2 orang, jika dikalkulasikan dari 324 BUMDes saat ini, maka total bisa mencapai Rp 628 juta.
Miris, melihat BUMDes saat ini sedang terpuruk.
Menanggapi hal itu, Kabid Pembinaan Ekonomi Desa DPMD Bone, Nasrullah mengaku jika pelaksanaan Bimtek oleh Forum BUMDes tersebut, sudah sesuai dengan AD/ART.
” Ada peningkatan kapasitas dalam AD/ART, jadi tidak masalah, karena kita ( DPMD ) yang mau adakan, tidak ada anggaran, ” Katanya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 13 Januari 2021
Adapun dasar pelaksanaan Bimtek lanjut dia, karena adanya standar akuntansi yang telah dirumuskan untuk menjadi dasar BUMDes dalam pelaporan keuangan.
” Nanti akan dituangkan dalam Peraturan Bupati dan akan menjadi acuan menyusun LPJ, ” Jelasnya.
Nasrullah bahkan mengaku, sebagian besar BUMDes di Bone bermasalah dalam pengelolaan keuangan dari dana penyertaan modal yang diberikan.
Hal ini menurutnya terjadi karena lemahnya sumber daya pengurus.
” Kalau ini mau dipersoalkan, banyak BUMDes yang bermasalah keuangannya, tapi orientasi kita tidak seperti itu, kita lakukan pembinaan,” Pungkasnya.
Penulis: Indra Mahendra