Bone, Globalterkini.com – Sekira 60 orang petani dari 8 kelompok tani yang ada di Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, siang tadi menggelar acara ‘Tudang Sipulung’ di jalan Sungai Musi, Kelurahan Ta’ Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Rabu 11 September 2019
Tudang Sipulung atau sering disimbolisasikan sebagai ‘duduk bersama’ untuk membahas segala permasalahan pertanian menjelang musim tanam ini, dihadiri oleh Kapolres Bone, AKBP. Muhammad Kadarislam, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Ir. Muhammad Rizal, Sekcam, Lurah Ta’ dan para kelompok tani.
Pada kesempatan itu, Kapolres Bone menyampaikan, salah satu kendala para petani jelang musim tanam, biasanya ada pada pendistribusian pupuk. Oleh karenanya, hal itu dapat di antisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi kelangkaan, sebagai pernah terjadi di beberapa wilayah waktu lalu. Mudah mudahan di kecamatan Tanete Riattang jelang musim tanam ini, kiranya pihak distributor maupun pengecer benar-benar memperhatikan kebutuhan petani untuk mencapai produktifitas pertanian secara maksimal. Sebagai manusia, kita hanya berihktiar, bagaimana cara penanaman yang baik serta pengairan yang baik, namun segala keputusan Allah SWT yang menentukan. Ungkap Kadarislam dalam sambutannya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bone, Ir. Muhammad Rizal, menyampaikan bahwa dalam rangka pencapaian program swasembada pangan Nasional, untuk musim tanam April – September 2019, se Sulawesi Selatan, mengalami penurunan yang disebabkan oleh kekeringan dibeberapa daerah. Untuk Kabupaten Bone, masih ada target yang harus dicapai hingga bulan Oktober mendatang yakni, 8 ribu hektar. Muda-mudahan target ini dapat kita capai sebelum masuk musim tanam untuk Oktober 2019 – Maret 2020. Ujar Rizal
Lanjut dikatakan, untuk musim tanam Oktober – Maret yang akan datang, Kecamatan Tanete Riattang punya target 1.234 hektar, dan harus dibagi habis dibeberapa kelurahan. Ini harus di sosialisasikan oleh para penyuluh kepada kelompok tani untuk pencapaian produktifitas pertanian yang menjadi target. “untuk kedepannya, kelompok tani ‘si patokkong’ kecamatan tanete riattang barat, diharapkan menggalakkan pupuk organik atau pupuk kompos untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah. Salah satunya adalah membakar jerami pada sawah petani” katanya.
Menurut Rizal, sebelumnya para petani melakukan pola tanam hambur langsung. Dengan adanya rekomendasi kementerian pertanian yang ditindak lanjuti oleh para Bhabinsa dan Kamtibmas, 80 persen area pertanian kita melakukan pola tanam legowo 21, legowo 41, dan atabela. Sehingga produktifitas pertanian kita pada tahun 2017 meningkat secara signifikan. Namun saat ini, sepertinya para petani kembali lagi melalukan pola tanam hambur langsung. Diharapkan kepada para petani untuk kembali melakukan pola tanam legowo 21 atau legowo 41.
Saat yang sama, kehadiran Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Bone dikesempatan tersebut, mengingatkan para petani agar mengeluarkan zakat sesuai anjuran Agama Islam. Dengan demikian, diharapkan ada keberkahan dalam usaha sekaligus membersihkan harta kita dari hal-hal yang kotor dan tidak halal. (Redaksi)