Sei Rampah, Global Terkini.Com – Acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang dilaksanakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Sei Parit, Kecamatan Sei Rampah, dihadiri oleh Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Ir. H. Soekirman. Kamis (21/2/2019).
Selain Bupati, turut hadir Kapolres Sergai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, S.Sos, S.IK, M.Si, Dandim 0204/DS, Letkol Kav. Syamsul Arifin, SE.,MTr (Han), Pabung 02/04 DS, Mayor Inf. M. Sirait, Camat, Kepala Desa, serta puluhan pasukan Polres Sergai.
Bupati Sergai dalam sambutannya mengatakan, Pada tanggal 21 Februari 2019 ini adalah Hari Peduli Sampah Nasional. Sergai membangun pengetahuan tentang kondisi persampahan di lingkungan kita, dengan cara melakukan kunjungan ke Tem
pat Pembuangan Akhir (TPA). Dalam satu hari tidak kurang 31 Ton sampah yang di buang ke TPA ini. Sampah-sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga, domestik dan perusahaan rumahan lainnya. Sampah-sampah ini hanya di buang begitu saja di TPA ini tanpa diolah terlebih dahulu. katanya
Lanjut dikatakan, bahwa pengetahuan itu perlu. Melihat kondisi TPA sudah kelebihan muatan sehingga melebar keatas dan kesamping. Ini akan menjadi pekerjaan pemerintah untuk melakukan upaya dalam mencari lahan baru. Selain pengetahuan, ini merupakan
wadah membangun kesadaran seluruh stakeholder, betapa sampah ini menjadi mala petaka bersama jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu, kesadaran merupakan hal utama yang harus di bangun, agar gerakan mengatasi sampah dapat sama-sama dijalankan. Himbau Bupati Soekirman
Kapolres Sergai, AKBP. Juliarman Eka Putra Pasaribu, mengatakan, pada peringatan HPSN tahun 2019 ini, sengaja dilakukan di TPA dengan tujuan u
ntuk mengajak masyarakat agar peduli dengan sampah. Karena sumber sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perdagangan perkantoran dan industri. Selain itu juga sampah berasal dari sisa bangunan dan konstruksi gedung, jalan raya, kegiatan pertambangan dan peternakan perikanan. Katanya.
Lokasi dan pengelolaan sampah y
ang tidak terkontrol kata Juliarman, akan dapat menjangkitkan penyakit seperti diare, korela, tyfus dan lainnya, sehingga dapat berdampak pada lingkungan dengan memunculkan aroma tidak sedap. Sementara lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia yang harus dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang m
emiliki nilai untuk dihormati, dihargai dan dijaga kelestariannya. Perilaku positif dari manusia terhadap lingkungan dapat menyebabkan lingkungan tetap lestari, dan sebaliknya perilaku negatif dapat menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Jelas Kapolres Sergai, Juliarman.
Pada peringatan HPSN mengajak semua elemen masyarakat untuk menghargai kehidupan bersama, merasa memiliki, tanggungjawab moral terhadap alam semesta serta mencintai menyayangi dan melestarikan alam serta isinya, karena manusia diciptakan bertanggungjawab dalam kebersihan lingkungannya.
Penulis : Budi Lubis