KhazanahPendidikanPeristiwaPolitikRagam

Atasi Kemacetan, Kemenhub Serahkan 15 Unit BRT dan Bus Sekolah

660
×

Atasi Kemacetan, Kemenhub Serahkan 15 Unit BRT dan Bus Sekolah

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR | Global Terkini.Com – Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Andalalin, Rancang Bangun Kendaraan Bermotor, Pelaksanaan Peraturan dan Perundang-undangan UPPKB Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat dilaksanakan  Balai Pengelola Transportasi Darat Wil XIX Sulselbar di Eboni Ballroom, Hotel Gammara, Makassar,  Kamis (6/12)

Hadir dalam acara tersebut  Dirjen Perhubdat Budi Setyadi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Walikota dan Bupati se Sulselbar serta Kadis Perhubungan. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menyampaikamln perlunya meningkatkan kapasitas dan pelayanan angkutan umum, mengingat kepadatan kendaraan dan menjadi biang kemacetan ditiap tiap kota.

Baca Juga :   Dibuka Bupati, Peserta Pameran UMKM Membludak

Salah satu hal yang akan lakukan Kemenhubdat untuk mengurangi masalah pada transportasi yakni dengan berencana  memberikan bantuan bus dan membuat halter halter agar bus tidak berhenti disembarang tempat sehingga penumpang tidak naik turun sembarangan.

Disisi lain, untuk mengantisipasi kemacetan yang selama ini telah menghantui masyarakat kota, memperhatikan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) berbagai bangun yang menjadi pemicu kemacetan adalah hal yang sangat penting. “Andalali merupakan persyaratan mutlak bagi bangunan yang memiliki potensi penyebab  kemacetan”, jelas Budi Setyadi saat sambutan pada acara Rakornis

Baca Juga :   Tanggap Corona, Mahasiswa NJF Bagi-bagi Masker ke Pengendara

Budi menambahkan bahwa yang berhubungan dengan andalalin sudah semakin baik pada akhir akhir ini karena sudah ada pembagian kewenangan pada pengelola jalan untuk mengatur dan mengelolah jalan tersebut terhindar atau mengurangi kemacetan. Ia mempertegas bahwa pelanggaran Over Dimensi dan Over Loading  (ODOL) harus serius ditangani. ODOL bukan saja menyebabkan kerugian negara, melainkan aspek keselamatan jalan pun tak kalah pentinnya untuk diperhatikan.

Pada kesempatan yang sama, Dirjenhubdat juga menjelaskan bahwa daerah kabupaten/kota yang memiliki potensi kemacetan agar segera melakukan diskusi dan kajian terkait solusi menyelesaikan kemacetan. Semakin meningkatnya volume kendaraan memadati ruang kota, ditambah  dengan bidang jalan semakin sempit, karena itu pemerintah terkait harus memulai  melakukan dan memikirkan manajemen rekayasa lalulintas. “Diberapa kota dan provinsi sudah mulai melakukan pengkajian terkait rekayasa lalu lintas”, utup Budi Setyadi

Baca Juga :   Kegiatan Tambang Diduga Ilegal di Desa Congko Terus Berjalan

Diakhir acara, Dirjenhubdat menyerahkan bus secara simbolis kepada beberapa Instansi. Kemudian dilanjutkan dengan pemecahan kendi sebagai simbol dimulainya pengoperasian bus. (Release)

Andi Trisna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *