Warga Bone bagian utara sejak semalam berbondong-bondong mengungsi |
Bone,Globalterkini.Com- Pasca gempa tektonik berkekuatan 3,1 skala richter mengguncang wilayah pesisir Kabupaten Sinjai, Senin, 1 Oktober 2018 malam tadi, ratusan warga Kabupaten Bone mendadak panik. Kepanikan tersebut disebabkan berhembus issu akan terjadi gempa susulan dan tsunami.
Reaksi kepanikan warga tampak disejumlah titik di bagian selatan dan bagian utara Kabupaten Bone, terutama yang bermukim diwilayah pesisir pantai. Dari kondisi itu, traumatik warga sangat terlihat akibat meluapnya air laut ke daratan pada malam harinya di sebahagian wilayah Kabupaten Sinjai. Apalagi, pasca gempa tsunami di Kabupaten Donggala, Palu, menyisakan gambaran kengerian yang begitu lekat.
Akibat adanya issu yang menimbulkan kepanikan, warga berbondong-bondong meninggalkan rumah menuju tempat-tempat yang di anggap aman. Sebahagian mengungsi ke rumah sanak saudara yang diperkirakan jauh dari lokasi gempa. Bahkan sebahagian mengungsi ke wilayah yang memiliki perbukitan untuk menghindari tsunami.
Sementara itu, dibagian utara Kabupaten Bone, warga dari beberapa desa yang bermukim di bantaran sungai dan pesisir pantai di Kecamatan Dua Boccoe, Kecamatan Cenrana dan Kecamatan Tellu Siattinge, sejak semalam sudah mengungsi ke daerah-daerah yang dianggap aman.
Keterangan yang dihimpun dari koresponden dilapangan menyebut, lebih kurang dari sepuluh (10) warga Desa saat ini sudah meninggalkan rumah-rumah menuju tempat pengungsian. Mereka menuju ke gunung yang ada di sekitaran goa mampu. Warga yang sedang mengungsi masing-masing dari Desa Laoni, Pallime, Latonro, Ajanglasse, To cina, Kampoti, Lea, dan Desa Pakkasalo.
Terkait situasi ini, Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar tidak cepat percaya dengan issu yang berkembang. “kepada warga Laoni, supaya kembali kerumah masing-masing dan tetap tenang menghadapi situasi seperti ini. Kepanikan justru akan membuat permasalahan kian tidak terkendali. Percayakan kepada Pemerintah. Sebelum ada kejelasan informasi dari pihak yang lebih akurat memberi informasi, sebaiknya kita tenang dan tetap waspada” Ujar Kepala Desa Laoni, Nur Lawu
Hal senada juga disampaikan oleh Camat Cenrana, Drs. H. Andi Adnan, SSTP, agar warga jangan cepat percaya dengan issu yang menyebabkan kepanikan. Kendati demikian, sikap tenang dan tetap waspada harus dikedepankan terkait kondisi seperti ini sambil menunggu informasi yang lebih akurat dari Pemerintah. Selain itu, mari kita sama-sama terus berdoa, istigfar dan mendengungkan asma Allah, semoga kita dihindarkan dari bencana. Tutup Adnan. (Asri Romansa)