NewsPeristiwaRagam

Proyek Puluhan Miliar Diblokir Warga Sendiri, Aktivis: Kinerja Pertanahan dan Pemda Mamasa ‘Tidak Becus’

×

Proyek Puluhan Miliar Diblokir Warga Sendiri, Aktivis: Kinerja Pertanahan dan Pemda Mamasa ‘Tidak Becus’

Sebarkan artikel ini
Yohanis, aktivis Kabupaten Mamasa, saat memberikan pernyataan terkait polemik pemblokiran lahan pembangunan Laboratorium di Desa Bombong Lambe.

Mamasa, Global Terkini- Polemik pembangunan Laboratorium kesehatan di Desa Bombong Lambe mengemuka setelah lahan proyek bernilai puluhan miliar itu dipagari pemiliknya sendiri. Aksi pemblokiran tersebut memantik tanda tanya besar tentang kesiapan Pemda Mamasa dalam mengurus persoalan dasar, yakni kejelasan status tanah.

Aktivis Kabupaten Mamasa, Yohanis, angkat bicara, ia menilai insiden pemagaran lahan itu mengindikasikan lemahnya perencanaan sejak awal. Menurutnya, proyek yang menelan anggaran besar seharusnya tidak boleh bergulir sebelum persoalan hukum lahan diselesaikan secara tuntas.

Baca Juga :   Sergai Tuan Rumah KTNA Tingkat Provsu 2019

“Dengan adanya pemblokiran, kuat dugaan Pemda Mamasa tidak bisa menyelesaikan pemetaan lahan sebelum dilaksanakan pembangunan,” ujar Anis, Jumat 12 Desember 2025.

Anis menekankan bahwa instansi pertanahan seharusnya hadir memastikan proses pemetaan administratif berjalan transparan dan akurat.

“Kuat dugaan tidak matang status lahan itu sebelum ditetapkan jadi lahan strategis untuk pembangun. Kinerja pertanahan juga tidak becus,” katanya lagi.

Pemilik lahan melakukan pemagaran karena merasa tanahnya diserobot untuk pembangunan laboratorium Dinas Kesehatan Mamasa. Tindakan itu sontak menghentikan seluruh aktivitas proyek di lokasi.

Baca Juga :   Warga di Tellongeng Mengeluh, Lokasinya Ditambang Tanpa Izin

Hingga berita ini dimuat, Pemda Mamasa maupun pihak Pertanahan belum memberikan keterangan resmi. Ketidakjelasan ini justru memicu semakin banyak spekulasi di tengah publik, terutama terkait tata kelola proyek strategis yang seharusnya direncanakan secara matang.

Kasus ini kembali menyoroti persoalan klasik di banyak daerah, pembangunan dipaksakan, administrasi pertanahan terbengkalai. Sementara masyarakat, sebagai pemilik sah tanah, menjadi pihak yang paling dirugikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY GB777 slot gacor GB777 GB777 slot gacor GB777 slot gacor oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro Slot Gacor Slot Gacor
OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY