Bone, Global Terkini- Pekerjaan proyek pembangunan irigasi di Desa Corawali, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, diduga dikerjakan asal-asalan. Pantauan di lokasi, Selasa, 6 Oktober 2025, menunjukkan kualitas pengerjaan diduga jauh dari standar teknis yang semestinya diterapkan dalam proyek pemerintah.
Tampak jelas pondasi saluran hanya bertumpu pada kontur tanah alami sehingga ketebalan pondasi tidak merata dan tanpa adanya galian dasar. Bahkan di beberapa titik, ketebalan pondasi hanya sekitar 5 sentimeter, padahal menurut sumber teknis, ukuran ideal pondasi semestinya mencapai 20 sentimeter agar mampu menopang struktur dengan baik.
Material yang digunakan pun patut dipertanyakan. Pasir yang dipakai terlihat bercampur lumpur, batu yang digunakan merupakan batu kapur berpori, dan semen yang dipakai berukuran 40 kilogram, bukan ukuran standar 50 kilogram sebagaimana umumnya digunakan dalam pekerjaan proyek pemerintah. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa pelaksanaan proyek tidak sesuai spesifikasi teknis (spektek).
Kepala UPT PSDA Pattiro, Rusli, mengakui bahwa pondasi semestinya digali terlebih dahulu agar memiliki daya ikat kuat. Ia bahkan mengaku sempat menegur pihak pekerja di awal pekerjaan karena ada keluhan terkait material yang digunakan.
“Harus sama ukurannya. Pernah saya datang tegur waktu awal kerja karena ada keluhan soal materialnya dan dibongkar,” ungkapnya.
Rusli berdalih tidak bisa melakukan pengawasan secara terus-menerus lantaran memiliki tugas lain.
“Tidak bisa awasi terus karena ada tugas lain. Sekitar bulan sembilan kemarin saya ke lokasi tegur pekerja,” tambahnya.