Kolaka, Global Terkini.Com – Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap pengelola pendidikan adalah fasilitas dalam proses belajar mengajar. Sarana pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan untuk menunjang proses belajar mengajar seperti, Gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media belajar seperti, meja, kursi, dan sebagainya.
Yang dimaksud dengan fasilitas atau prasarana adalah, secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan. Seperti halaman, kebun atau taman sekolah, maupun jalan menuju ke sekolah. Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu, tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik.
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kendati demikian, masalah ini kadang menjadi persoalan klasik di negeri kita yang telah merdeka lebih dari setengah abad. Misalnya, sarana prasarana pendidikan yang rusak, bangunan yang tidak layak pakai, hingga tidak tersedianya pasilitas pagar, kantor, ruang guru hingga perpustakaan sekolah.
Terkait hal itu, kunjungan Global Terkini.Com di salah satu Sekolah Dasar, (SD Negeri 1) Sabiano, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, menemukan kondisi sekolah yang memprihatinkan. Dimana beberapa ruangan belajar dari sekolah ini belum memiliki plafon. Sehingga udara panas sangat mempengaruhi konsentrasi siswa maupun guru saat proses belajar mengajar.
Selain itu, SD Negeri 1 Sabiano yang berjarak tempuh lebih kurang 20 kilometer dari pusat pemerintahan kota Kolaka ini, juga belum memiliki pasilitas gedung perpustakaan sebagai pusat kegiatan literasi siswa dalam merambah ilmu. Termasuk pagar sekolah, yang seharusnya menjadi pengaman dari ternak maupun lalu-lalang kegiatan warga di area sekolah saat proses belajar mengajar, belum ada sama sekali dan dikeluhkan oleh Guswan, S.Pd selaku Kepala Sekolah serta beberapa orang tenaga pendidik lainnya.
“selain pagar plafon dalam ruangan dan gedung perpustakaan belum ada, yang paling penting adalah pagar sekolah. Sebab kenyamanan dalam proses belajar mengajar seharusnya terjaga dari segala bentuk gangguan dari luar. Jika tidak ada pagar sekolah, bagaimana suasana belajar bisa terjaga dan memastikan jika siswa tetap konsentrasi dalam menerima pelajaran dari gurunya” tutur Guswan saat ditemui, Senin (11/2/2019)
Tercatat sekitar 175 orang siswa yang belajar di sekolah ini, dengan tenaga pendidik berjumlah 14 orang. 8 orang adalah guru dengan status pegawai negeri sipil (PNS) dan 6 orang diantaranya masih berstatus tenaga honorer.
Sehubungan dengan kondisi itu, pihak pengelola pendidikan di sekolah ini sangat berharap adanya perhatian dan uluran tangan dari Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat, agar mengalokasikan bantuan untuk membenahi sarana dan prasarana sekolah ini. Baik plafon ruang belajar, gedung perpustakaan maupun pagar sekolah, agar SD Negeri 1 Sabiano juga mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa sebagaimana layaknya sekolah lainnya.
Penulis : Muhdar
Editor : Redaksi