Bone, Global Terkini – Seorang guru SD di kecamatan Tanete Riattang, kabupaten Bone, mengeluh karena dibebankan membeli baju batik seharga Rp 250 ribu, Jumat 26 Juli 2024.
Baju tersebut rencananya untuk digunakan pada hari tertentu.
“Awalnya kita disampaikan harganya Rp 150 ribu, setelah pesan tiba-tiba berubah menjadi Rp 250 ribu, saat hendak dibatalkan kepala sekolah marah-marah,” kata MA.
Terkait itu, MA merasa dikibuli.
MA menyebut arahan membeli baju datang dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), infonya disiarkan via aplikasi WhatsAap.
Ketua K3S Tanete Riattang Hj Andi Bulkis membenarkan, katanya itu arahan dari koordinator K3S kabupaten, diamini Dinas Pendidikan.
“Terkait harga, itu miskomunikasi, saya salah karena kurang memperhatikan, awalnya saya kira Rp 150 ribu, ternyata Rp 250 ribu, makanya saya langsung buru-buru menginfokan ke teman kepala sekolah,” akunya.
Dia menegaskan tidak ada paksaan untuk membeli.
“Waktu saya sampaikan harganya Rp 250 ribu, banyak yang mundur, saya bilang tidak apa-apa, yang mau saja,” ucapnya.
Hj Andi Bulkis lalu merinci, jumlah guru yang memesan di wilayahnya sekitar 200 orang dari 26 sekolah.