EkonomiHukrimNewsPeristiwaRagam

Warga Samaenre Meninggal Usai Divaksin, Jubir Satgas Covid-19: Diagnosis Dokter Stroke

530
×

Warga Samaenre Meninggal Usai Divaksin, Jubir Satgas Covid-19: Diagnosis Dokter Stroke

Sebarkan artikel ini

 

Bone, Globalterkini.Com| Seorang lansia, warga Desa Samaenre, Kecamatan Bengo, Bone Sulawesi Selatan meninggal dunia, setelah divaksin Covid-19 pada Kamis 23 Desember lalu.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, warga bernama Wa’ Selleng (70) tersebut memang memiliki riwayat penyakit asam lambung, jantung dan tekanan darah tinggi.

” Menantunya bahkan sempat didatangi pihak Puskesmas, diduga mekanismenya tidak sesuai prosedur, karena sudah disampaikan ada riwayat penyakit, tapi kenapa tetap divaksin, ” Ujar H A Dahlan, keluarga korban, Minggu 26 Desember 2021.

Baca Juga :   Tiga Pria Diamankan Polisi Gara-gara Terobos Rombongan Kepresidenan

Dahlan menambahkan, sebelum divaksin korban sempat diperiksa 2 kali. Awalnya, dia tidak divaksin karena tekanan darahnya tinggi, korban kemudian diberi obat penurun darah.

Terkait vaksinasi lanjut Dahlan, memang seakan ada penekanan, dimana warga Samaenre disampaikan, tidak akan mendapat pelayanan baik untuk pengambilan pupuk hingga pengurusan dokumen jika belum vaksin.

” Tapi itu harusnya untuk yang layak vaksin saja, sementara yang belum layak, Dokter harus jeli dan berani memberi surat keterangan bahwa yang bersangkutan tidak layak vaksin serta berhak mendapat bantuan. Kami tidak persoalkan vaksinnya, tapi prosesnya harus dievaluasi, ” Imbuhnya.

Baca Juga :   Bupati Bone Serahkan 6 Ranperda  Dalam  Rapat Paripurna DPRD

Terpisah, Drg Yusuf selaku Jubir Satgas Covid-19 sekaligus Sekretaris Dinas Kesehatan, mengaku belum bisa memastikan, apakah ada kaitan vaksin dengan meninggalnya korban.

” Nanti Komite KIPI Daerah yang akan melakukan Investigasi lebih dalam, ” Katanya.

Yusuf kemudian menjelaskan, sebelum korban menerima vaksin, lebih dulu telah dilakukan screening oleh petugas kesehatan, dan saat itu kondisinya dinyatakan memenuhi syarat.

” Diagnosis dokter Puskesmas itu stroke, karena jumat paginya masih beraktifitas seperti biasa, sorenya baru dia tidak sadarkan diri. Hari Sabtu dokter datang periksa dan korban hipertensi, tekanan darah 260 mmHg, dokter kemudian sarankan dirujuk sebelum akhirnya meninggal, ” Pungkas Yusuf.

Baca Juga :   Forum Konsultasi Bahas Pembangunan MPP, Bupati Bone: Ini Salah Satu Mimpi Saya

Penulis: Indra Mahendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *