Bone, Globalterkini.Com – Dampak corona virus desease 2019 (covid – 19) dirasakan kian meresahkan banyak pihak. Pendapatan perkafita masyarakat menurun drastis. Sektor perekonomian anjlok dan mulai menggerogoti sendi – sendi kehidupan. Keluhan keresahan mulai terdengar memilukan, terutama dari para warga yang memang sudah merasakan keprihatinan hidup sebelum virus corona mewabah.
Kendati pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, tak ayal banyak menimbulkan permasalahan baru. Bagi – bagi sembako hampir semua elemen dan lembaga menjadi trend, berjibaku dengan keluhan ketidak puasan serta kecemburuan sosial. Validasi data yang menjadi rujukan sebahagian lembaga, menjadi bahan bulian serta kritik yang mulai terdengar sumbang.
Menanggapi persoalan itu, Lurah Jeppe’E kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Andi Sahabuddin, S.Sos mengatakan bahwa untuk warga kelurahan Jeppe’E di upayakan semua dapat. Bukan hanya penerima PKH, BLT atau keluarga tidak mampu saja, tetapi semua akan dapat sebagai santunan adanya imbas pandemi covid 19.
Lanjut dikatakan, pihak kelurahan akan menyalurkan semua bantuan, baik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten Bone, Dinas Sosial, Pemerintah Daerah maupun dari para donator atau lembaga lainnya. Bahkan, dari kelurahan Jeppe’E sebahagian sudah dibagikan dari 390 paket sembako dan 1200 lembar masker. Ujar Sahabuddin.
Sementara itu, kelurahan Jeppe’E siang tadi, Senin 4 Mei 2020, menerima sumbangan sembako sebanyak 7 paket dari secretariat DPRD kabupaten Bone dan lansung diserahkan kepada warga yang kurang mampu berdasarkan catatan data yang ada.
Usai penyerahan oleh Sekwan DPRD Bone, pembagian dilanjutkan dengan mengunjungi warga untuk diberikan sembako secara langsung. Tim percepatan penanggulangan covid 19 yang turun langsung ke rumah – rumah warga, terdiri dari masing – masing empat kepala lingkungan, Bhabinkamtibmas bersama lurah Jeppe’E.
Sebelumnya, lurah Jeppe’E, Andi Sahabuddin membagikan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga kesehatan kelurahan serta masker kepada aparat pemerintahan kelurahan.
Asri Romansa