Sejak awal oktober lalu, bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kalu Kaluku, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara, kini telah direhab berat. Enam ruang kelas belajar (RKB) yang sudah tidak layak pakai, dirombak total untuk diganti dengan bangunan baru.
Sebagaimana telah diberitakan oleh Global News beberapa waktu lalu tentang kondisi bangunan saat itu, dapat mengancam keselamatan jiwa guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya perhatian pemerintah Kabupaten melalui Dinas pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya pihak pengelola sekolah dan masyarakat setempat dapat bernapas lega dengan di rehabnya sekolah tersebut.
Puluhan tahun kondisi sekolah memprihatinkan menjadi salah satu indikator menurunnya animo masyarakat untuk sekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Sehingga dalam rentang waktu sekian lama itu juga, SD Negeri 1 Kalu Kaluku mendidik murid dibawah jumlah 100 orang. Padahal jika di cermati dari luas lokasi dan suasana nyaman untuk proses belajar di sekolah ini, sangat terasa ketika baru menginjakkan kaki di halaman sekolah.
Kepala SD Negeri 1 Kalu Kaluku, Saripuddin, S.Pd yang ditemui pagi tadi, Sabtu 4 Nopember 2017, mengucapkan terima kasih atas athensi pemerintah pada sekolah ini. “saya berharap dengan terbenahinya sekolah ini kembali bisa merebut animo agar anak anak masyarakat mendapat pendidikan yang lebih baik lagi” ujar Saripuddin
Menurut Saripuddin, dalam merangkul anak didik sebanyak banyaknya ada beberapa kendala yang mengintervensi dan memperlambat upaya teman teman guru. Salah satunya adalah tingkat keberhasilan KB dan beberapa sekolah yang sudah ada di desa masing masing. Seperti di Desa Kalu kaluku ini, ada dua sekolah dasar dan nyaris bersebelahan. Tentu hanya dengan sistim door to door tidak kompetitif untuk menambah jumlah siswa. Kami harus memikirkan cara lain di dalam rapat nantinya. Kata Saripuddin.
Diketahui, rehabilitasi berat sekolah ini menyerap anggaran sekira 500 juta rupiah lebih dengan estimasi ruangan 6 rombel dari 2 unit bangunan yang ada. “dalam rencana anggara memang hanya 6 rombel, namun kami berusaha cukupkan 7 rombel. Apalagi sekian lama kondisi sekolah seperti ini baru mendapat bantuan hibah untuk rehab. Sementara ini, jumlah murid yang kami didik sekitar 70 orang. Dan tidak tertutup kemungkinan akan meningkat setelah penyelesaian rehap bulan Desember akan datang” pungkasnya.
Penulis : Asri Romansa