Bone, Global Terkini- Proyek pengaspalan di Jalan Langsat, Kota Watampone, sempat menuai protes. Pekerjaan di bawah kewenangan Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Bone itu diduga dilakukan saat kondisi badan jalan masih basah dan terdapat genangan air.
Hal ini memunculkan pertanyaan serius terkait kepatuhan pelaksana proyek terhadap standar teknis pengaspalan jalan.
Sehubungan hal itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan BMCKTR sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Jumran, membantah adanya genangan saat pekerjaan dilakukan. Ia menegaskan, permukaan jalan telah dipastikan kering sebelum aspal dihampar.
“Kami lakukan pengeringan menggunakan kompresor sampai betul-betul kering,” tegasnya.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan dokumentasi lapangan yang menunjukkan pengaspalan dilakukan saat masih nampak genangan air di beberapa titik.
Menurut Jumran, ia masih berada di lokasi hingga menjelang magrib dan menyebut kondisi cuaca hanya gerimis ringan. Ia juga menyatakan pekerjaan malam itu dilakukan untuk menghabiskan sisa aspal di dalam truk.
“Kami juga tetap mengontrol suhu aspal. Saat dihampar masih di atas 135 derajat,” ujarnya, Selasa 16 Desember 2025.
Jumran menyebut pengaspalan hanya dilakukan sepanjang sekitar 20 meter dan langsung dihentikan setelah aspal habis.
Disinggung soal fungsi pengawasan, Jumran menyatakan selama ini tidak ada masalah dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Terkait mutu pekerjaan, ia menyebut kualitas pengaspalan akan diuji sebelum serah terima.
“Ada uji laboratorium sebelum serah terima,” katanya.
Ditanya apakah pengaspalan diperbolehkan dilakukan di atas permukaan jalan basah atau tergenang, Jumran tidak memberikan jawaban tegas.











