Bone, Global Terkini- Jumat pagi, suasana di SPBU Jl Agussalim, Kecamatan Tanete Riattang Barat, tampak berbeda. Deretan kendaraan mengular hingga ke badan jalan. Klakson bersahutan, pengendara tampak resah menunggu giliran mengisi bahan bakar.
Pemandangan itu pula yang disaksikan langsung Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin.
Tanpa banyak basa-basi, ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) setelah menerima banyak keluhan masyarakat soal kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bone.
“Kelangkaan BBM ini berdampak luas pada masyarakat dan menghambat pekerjaan,” tegas Andi Akmal sambil meninjau antrean panjang yang membuat lalu lintas tersendat.
Ia menyoroti adanya dugaan praktik curang di balik kelangkaan ini. Menurutnya, ada oknum-oknum yang memanfaatkan BBM bersubsidi, sehingga merugikan kelompok yang sebenarnya berhak, petani, nelayan, hingga pelaku UMKM.
“Kalau itu terus dilakukan, Pemerintah Kabupaten Bone nanti akan mengambil tindakan tegas,” ujarnya.
Andi Akmal juga meminta Pertamina bersikap tegas. SPBU yang terbukti melanggar aturan, kata dia, harus segera disegel, terutama jika terbukti menjual kepada pihak yang tidak berhak atau melakukan penimbunan.
“Saya kira ini menjadi konsentrasi kita semua pemerintah kota daerah, Kapolres, Dandim, semuanya. Karena sudah ada aturannya dan sudah ada undang-undang mengatur seperti itu,” kata Wabup.
Ia menekankan, pemerintah daerah ingin memastikan semua SPBU di Bone beroperasi sesuai aturan, berbisnis secara sehat, dan melayani masyarakat tanpa praktik kotor.
“Tidak boleh ada penimbunan pembelian BBM ilegal yang dibawa nanti ke luar daerah, dan siapapun pelakunya,” tambahnya.
Andi Akmal pun mengimbau masyarakat agar tak ragu melapor bila menemukan indikasi penyelewengan.
“Kalau ada yang melakukan seperti ini agar dilaporkan kepada Pemda atau Polres untuk ditindaklanjuti,” katanya menutup sidak.
