Bone, Global Terkini- Komitmen Bupati Bone Andi Asman Sulaiman untuk menuntaskan persoalan sampah kian konkret. Pemerintah Kabupaten Bone resmi memulai pembangunan Pabrik Refuse Derived Fuel (RDF) di Desa Passippo, sebagai bagian dari transformasi pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Proyek strategis ini bukan sekadar penanganan TPA, melainkan upaya menciptakan energi terbarukan, menekan polusi, dan membuka peluang ekonomi
“Sampah harus jadi berkah, bukan beban. Dengan RDF Passippo, kami tak hanya menyelesaikan masalah TPA, tapi juga menciptakan energi terbarukan dan lapangan kerja. Ini langkah nyata Bone menuju zero waste,” kata Asman.
Tak sekadar pengesahan anggaran, Asman aktif menjalin sinergi dengan Pemprov Sulsel, perbankan, dan sektor swasta agar proyek berjalan mulus.
Pabrik ini ditargetkan mengolah 70 ton sampah per hari, mengurangi beban TPA hingga 70 persen, dan menghasilkan RDF berkualitas: kadar air di bawah 20 persen dan ukuran maksimal 5 cm, siap pakai untuk industri.
RDF Passippo digadang jadi proyek percontohan pengolahan sampah terintegrasi di Sulawesi Selatan. Dengan teknologi otomatis dan pengawasan real-time, proyek ini diproyeksikan meraih laba bersih Rp 299,2 juta per bulan, dan balik modal dalam tujuh tahun.
“Ini bukti bahwa kepemimpinan Bupati Asman membawa perubahan nyata. Dari sampah, kami bisa menghasilkan energi dan ekonomi,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone, Dray Vebrianto.
Kolaborasi Luas, Dukungan Deras.
Proyek ini diperkuat bantuan keuangan khusus dari Pemprov Sulsel. Bank Sulselbar turut menyumbang CSR senilai Rp 1,1 miliar untuk armada pengangkut sampah. Sejumlah bank dan perusahaan swasta ikut berkontribusi: Bank Mandiri dan BRI Watampone serta PT Aruland masing-masing menyumbang motor sampah.
Tantangan di Depan: Edukasi dan Inovasi
Bupati Asman menyiapkan strategi keberlanjutan: menggerakkan kampanye “Bone Pilah Sampah”, menjalin kemitraan dengan industri pengguna RDF seperti PLTU dan pabrik semen, serta mengembangkan produk turunan seperti kompos dan daur ulang plastik.
Bagi warga Passippo, pabrik ini berarti lingkungan lebih bersih dan sehat. Bagi Bone, ini bisa menjadi tonggak percontohan nasional untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan, menggabungkan kepentingan lingkungan, energi, dan ekonomi dalam satu tarikan napas.