Bone, Global Terkini – Sejumlah KPM mengeluh, bantuan PKH yang diterimanya drastis berkurang. Mereka menduga, agen melakukan pemotongan.
Beruntung, salah seorang KPM yang berani protes, telah dikembalikan dananya. Hal itu kemudian memicu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lainnya melakukan hal serupa.
” Berawal dari kecurigaan karena bantuan yang diterima berkurang, ternyata setelah cek ke Bank Mandiri, memang ada potongan, dia pun memberanikan diri protes. Hasilnya agen ditemani pendamping PKH melakukan pengembalian hingga Rp 500 ribu, ” Ujar warga, ZA, Jumat 13 November 2020.
Kejadian itu kata ZA, terjadi pada Kamis 12 November kemarin, di Desa Sijelling, Bone, Sulawesi Selatan.
Keterangan dari SR warga lain yang juga KPM bahkan menyebut, bahwa saat menerima bantuan mereka tidak diberi struk.
Berdasarkan informasi, sejumlah KPM harusnya menerima bantuan sebanyak kurang lebih Rp 1 juta rupiah, ada yang sampai Rp 1,2 dan Rp 1,4 juta. Namun faktanya KPM mengaku hanya diberi Rp 500, Rp 600 hingga Rp 750 ribu.
” Kami hanya berharap agen dan pendamping ini dievaluasi atau diberi teguran, agar tidak begitu lagi. Kami menduga ada kerjasama diantara mereka, ” Keluh SR.
Pendamping PKH Desa tersebut, Andi Enil tidak membantah soal adanya potongan dan pengembalian, dia menyebut hal itu sebagai kelalaian pihak agen.
” Mungkin karena kewalahan melayani banyak KPM hingga terjadi seperti itu, ini hanya persoalan miskomunikasi. Kemarin saya pikir hanya satu orang, saya juga tidak tahu kalau ternyata ada yang lain, ” Jelas Andi Enil.
” Saya akan turun kembali melakukan pengecekan, kalau betul ada demikian, tentu saya akan meminta agen untuk kembali melakukan pengembalian. Saya kira dia siap karena kemarin memang sudah saya sampaikan, ” Pungkas Enil.