BudayaEkonomiKhazanahNewsPendidikanPeristiwaPolitikRagam

Distribusi Air Bersih Tidak Maksimal, Dirut PDAM Sempat Geram

380
×

Distribusi Air Bersih Tidak Maksimal, Dirut PDAM Sempat Geram

Sebarkan artikel ini
Direktur Utama PDAM Tirta Tampanama, Jumadi, S.Sos

Kolaka Utara, Globalterkini – Dua hari pasca banjir bandang melanda Kabupaten Kolaka Utara, hampir seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), DPRD, TNI dan Polri bersama Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara berjibaku dilapangan melakukan pembersihan puing – puing sisa banjir.

Bantuan logistik dari pemerintah, lembaga dan para relawan terus mengalir sebagai empati kepada saudara – saudara kita yang terpapar bencana. Terutama dibeberapa lokasi pemukiman yang terbilang parah, seperti Desa Batuganda, Rantelimbong, Pitulua dan Desa Tojabi.

Sebagaimana diketahui, peristiwa banjir bandang yang menerpa pada Kamis malam, sekira pukul 20.30 WIT, menghayutkan ribuan kubik material pasir, lumpur dan kayu. Akibatnya, ratusan hektar kebun dan 600 lebih rumah warga mengalami kerusakan.

Peristiwa tersebut juga merusak beberapa fasilitas umum, seperti mesjid, listrik dan instalasi distribusi air minum milik PDAM Tirta Tampanama Kolaka Utara. Bagian teknik perusahaan ini bergerak cepat untuk melakukan pembenahan agar distribusi air bersih tetap berjalan untuk digunakan oleh warga, terutama diarea bencana. Sayangnya, kinerja sebagian personil bagian teknik dinilai tidak maksimal dan kurang teliti, sehingga beberapa area yang terdampak banjir, tidak mendapatkan suplay air bersih.

Baca Juga :   Tingkatkan Kemampuan Kehumasan, Bawaslu Gelar Pelatihan

Hal itu diketahui oleh Direktur Utama PDAM Tirta Tampanama Kolaka Utara, Jumadi, saat turun lokasi untuk menyalurkan bantuan sembako serta air mineral di Desa Pitulua. Sejumlah warga pun mengeluh soal air bersih yang belum mengalir dibeberapa titik. Jumadi lalu bergegas meninggalkan lokasi bencana untuk memantau distribusi pada titik pengolahan.

Disaat yang sama, wakil bupati Kolaka Utara,  melalui salah satu asisten menghubungi Dirut PDAM melalui telepon selulernya terkait air bersih yang belum mengalir dibeberapa titik. Jumadi kemudian menghubungi kepala bagian teknik dan beberapa personilya, namun tidak ada yang aktif.

Baca Juga :   Kapolres Bone Resmi Berganti. Kapolda Pimpin Sertijab

Hal itu membuat Dirut PDAM, Jumadi menjadi geram dan marah besar. Jumadi bergegas mencari dimana keberadaan personil teknik. Kekesalan Jumadi  sempat terlihat meluap dengan adanya kondisi seperti itu. Sempat terpikirkan jika bagian teknik dan personilnya abai dengan tugas dan tanngung jawabnya. Namun setelah ditelusuri dan dilakukan klarifikasi, ternyata apa yang diperkirakan melenceng dari fakta.

“Seluruh personil bagian teknik PDAM tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sejak peristiswa banjir bandang melanda, mereka terus kerja keras melakukan pembenahan. Bahkan jam istirahat mereka sangat sedikit, itupun jika pulang untuk makan dan istirahat malam” ujar Jumadi kepada Globalterkini.

Lanjut dikatakan, pantas saja semua personil teknik tidak aktif ketika dihubungi saat itu. Ternyata mereka sementara standby disatu lokasi dan sedang melakukan pembenahan. Kebetulan diarea situ memang jaringan tidak bagus, tuturnya.

Baca Juga :   Kementerian KUKM Akan Bantu Standarisasi Produk UKM di Sinjai

Ditambahkan, soal layanan distribusi air bersih PDAM Kolaka Utara dalam kondisi seperti ini memang tidak bisa dipaksakan. Sebab selain kerusakan yang ditimbulkan oleh adanya bencana alam, kondisi sarana prasarana yang kita miliki juga belum memadai. Kendati demikian, saya hanya bisa mengafresiasi semangat teman – teman untuk terus bekerja dan bekerja demi hajat hidup orang banyak. Untuk mencari takaran kepuasan terkait pelayanan air bersih, memang sangat sulit, sebab itu sipatnya relatif. Pungkas Jumadi.

Asri Romansa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *