Siswa MTsN 1 Kolaka Utara
Kolut, GlobalTerkini.com-Meski sudah berulang kali di janji untuk penambahan sarana prasarana, Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Kolaka Utara, Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terus melakukan pembenahan. Sarana yang ia miliki saat ini, tak henti di poles agar tidak kelihatan usang dan kumuh.
Memang dari beberapa bagian bangunan Madrasah ini sudah terlihat lamur dan lapuk termakan usia. Hanya karena ketelatenan para tenaga pendidik bersama kepala Madrasah, sehingga bangunan itu tetap terlihat apik dan bersih.
“kami sudah berapa kali di janji-janji, baik dari kementerian Agama Provinsi maupun Pusat, namun belum ada yang terealisasi. Upaya untuk meminta perhatian dan bantuan pada Pemerintah Daerah juga tidak membuahkan hasil. Kami hanya bisa pasrah dan berharap agar ada sedikit perhatian dari Pemerintah Daerah Kolaka Utara. Apa pun alasannya, yang kami didik disini adalah anak-anak masyarakat Kolaka Utara. Jadi wajar jika kami juga meminta perhatian dari Pemerintah” kata Kepala MTs Negeri 1 Kolaka Utara, Drs. Idris, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu 18 Oktober 2017.
Saya juga berterimah kasih kepada media Global News kata Idris, karena selalu membantu dan intens memberitakan kondisi sekolah ini. Mungkin dari pemberitaan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kolaka Utara, Taufik Burhan, menaruh perhatian atas kondisi ini. Terlepas dari jabatannya sebagai kepala dinas, secara pribadi beliau sudah janjikan untuk membantu mencari anggaran di Kementerian agar bisa ada penambahan sarana. Kata Idris
Sebelumnya, peran ketua komite, Imanuddin, S.Ag bersama anggotanya sudah membantu pembenahan halaman sekolah. Karena itu pula, tumbuh antusiasme siswa untuk melakukan aktivitas menjelang sore. Mereka merasa bergairah dengan terbenahinya halaman sekolah. Sebelum-sebelumnya, ada kefakuman dan kejenuhan siswa dalam beraktivitas.
Sekedar diketahui, jumlah siswa yang belajar di sekolah ini lebih kurang ada 500 orang. Tingginya minat masyarakat terhadap Madrasah ini, tidak berbanding lurus dengan pasilitas gedung yang ada. Akibatnya, sebahagian siswa harus mengikuti proses belajar mengajar sore hari. Meski hal itu sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa, namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak masyarakat di Kolaka Utara ini. Tutup Idris
Penulis : Asri Romansa